Jika aliran darah ke jantung sampai dibatasi, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Ini termasuk angina, serangan jantung, dan gagal jantung.
Sementara itu, jika aliran darah ke otak dibatasi, hal ini dapat meningkatkan risiko stroke.
Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal pada Orang Dewasa dan Anak?
Konsumsi makanan terlalu banyak kolesterol faktanya bukan hanya buruk untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah, melainkan juga organ hati.
Hal itu bahkan mungkin lebih buruk untuk hati Anda.
Dilansir dari WebMD, kolesterol dari makanan kebanyakan berakhir di hati.
Diet tinggi kolesterol bisa membuat lemak terbentuk di sekitar hati Anda.
Skenario ini dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik atau non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).
Kolesterol tinggi juga dapat mengubah penyakit perlemakan hati (steatosis) menjadi kondisi yang lebih serius dan terkadang fatal yang dikenal sebagai steatohepatitis non-alkoholik atau nonalcoholic steatohepatitis (NASH).
Sayangnya, ketika penyakit fatty liver telah berubah menjadi NASH, hal itu dapat menyebabkan penyakit liver lainnya termasuk:
Baca juga: 6 Gejala Kanker Hati Stadium Awal yang Perlu Diwaspadai
Perubahan lipid termasuk kolesterol juga mungkin berperan dalam penyakit hati kronis lainnya, termasuk:
Ada banyak jenis penyakit hati yang bisa menyerang orang-orang.
Hepatitis, penyakit hati terkait alkohol, dan NAFLD adalah beberapa penyakit hati yang dilaporkan paling umum terjadi.
Baca juga: 10 Cara Mengobati Penyakit Perlemakan Hati Secara Alami
Dilansir dari Health Line, penyakit liver sendiri bisa menyebabkan kerusakan pada hati yang berarti tidak dapat bekerja dengan baik.
Padahal salah satu fungsi hati adalah memecah kolesterol.
Jika hati tidak bekerja dengan baik, hal itu pun dapat menyebabkan kolesterol menumpuk di dalam tubuh.