Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Tak Disadari, Kenali Sumber Polusi dalam Ruangan

Kompas.com - 26/09/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Asap rokok pada dasarnya dapat menyebabkan polusi udara dalam ruangan yang berbahaya bagi secondhand smoker dan thirdhand smoker. 

Secondhand smoker merupakan perokok pasif yang berada di sekitar perokok. Ia adalah pihak yang langsung menghirup asap rokok.

Sementara itu, thirdhand smoker merupakan perokok yang menghirup residu yang menempel di sekitar ruangan tempat merokok.

Sebagai gambaran, seorang perokok biasa merokok di suatu ruangan tertentu dalam jangka waktu yang berulang-ulang.

Ruangan yang digunakan untuk merokok itu pun akan dipenuhi oleh partikel-partikel beracun hasil pembakaran rokok.

Partikel-partikel tersebut akan menempel di sofa, tembok, korden, dan benda-benda lain di sekitar perokok.

Partikel yang tertinggal tersebut berpotensi untuk terhirup.

"Nah, di ruangan tersebut, itu nempellah partikel-partikel yang ada di ruangan tersebut, seperti di tembok, korden, sofa. Partikel yang menempel tersebut bisa terhirup dan itu adalah indoor air polution," jelasnya.

Di samping PM, polusi udara di dalam ruangan juga dapat disebabkan oleh jamur yang terkadang tidak disadari tumbuh di ruangan tertentu.

Jamur ini bisa muncul karena ruangan tidak dijaga kebersihannya. Biasanya akan muncul di tembok atau AC yang jarang dibersihkan. 

Untuk menanggulangi hal ini, sirkulasi udara dalam ruangan pun perlu diperhatikan.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Apabila tidak memungkinkan, Agus menganjurkan untuk menggunakan air purifier. Alat ini sudah terbukti dapat membersihkan udara dalam ruangan dari polusi.

"Kalau tidak ada, maka bisa digunakan air purifier. Alat ini sangat efektif untuk bisa membersihkan udara dalam ruangan dari partikel polusi udara," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com