Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Pembengkakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 28/09/2021, 10:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan sel-sel lemak di hati.

Dokter menyebut kondisi tersebut sebagai steatosis.

Steatosis dapat mengganggu kemampuan hati untuk menjalankan fungsi vitalnya.

Dalam kasus yang parah, penyakit hati alkoholik atau alcoholic liver disease (ALD) dapat menyebabkan jaringan parut hati yang parah atau sirosis hati.

3. Penyakit perlemakan hati non-alkoholik

Penyakit perlemakan hati non-alkoholik atau nonalcoholic fatty liver disease (NAFDL) juga ditandai dengan steatosis dan disfungsi hati terkait.

Tidak seperti penyakit hati alkoholik, NAFDL bukan akibat dari konsumsi alkohol yang berlebihan.

Penyakit hati ini biasanya karena kondisi seperti diabetes atau diet yang tinggi lemak dan kolesterol.

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

4. Kanker hati

Kanker yang berasal dari hati dikenal sebagai kanker hati primer.

Sedangkan kanker yang menyebar ke hati dari bagian tubuh lain disebut sebagai kanker hati sekunder.

5. Penyakit liver lainnya

Merangkum Mayo Clinic, beberapa penyakit liver lainnya juga dapat menjadi penyebab pembengkakan hati.

Ini mungkin termasuk:

  • Gangguan yang menyebabkan protein abnormal menumpuk di hati (amiloidosis)
  • Kelainan genetik yang menyebabkan tembaga menumpuk di hati (penyakit Wilson)
  • Gangguan yang menyebabkan zat besi menumpuk di hati (hemachromatosis)
  • Gangguan yang menyebabkan zat lemak menumpuk di hati (penyakit Gaucher)
  • Kantong berisi cairan di hati (kista hati)
  • Tumor hati non-kanker, termasuk hemangioma dan adenoma
  • Obstruksi kandung empedu atau saluran empedu

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

6. Gagal jantung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com