Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Bipolar pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 03/10/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Pengaruh menstruasi, kehamilan, dan menopause

Melansir dari Medical News Today, menstruasi, kehamilan, dan menopause dapat mempengaruhi bagaimana gangguan bipolar mempengaruhi wanita.

Kehamilan

Riset menunjukkan bahwa di antara wanita dengan gangguan bipolar:

  • Sepertiga mengalami gejala sekitar waktu melahirkan.
  • Sekitar 20-30 persen mengalami psikosis setelah melahirkan.
  • Sekitar 36 persen pertama kali mengalami gejala bipolar pada minggu-minggu setelah melahirkan.
  • Mungkin ada kemungkinan 24-40 persen gejala kembali pada minggu-minggu setelah melahirkan.
  • Sekitar 10-20 persen mengalami hipomania setelah melahirkan.

Sebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa menjadi orang tua baru sangat meningkatkan risiko episode parah di antara wanita dengan gangguan bipolar, tetapi tidak pada pria.

Ini mendukung gagasan bahwa faktor hormonal mungkin berperan.

Namun, penulis mencatat bahwa wanita juga lebih mungkin dibandingkan laki-laki untuk mengalami masalah tidur di hari-hari awal sebagai orang tua, yang juga bisa menjadi pemicu.

Siapa pun dengan gangguan bipolar yang sedang hamil atau berencana untuk hamil harus mendiskusikan kemungkinan efek dan perubahan yang diperlukan untuk pengobatan dengan tim kesehatan mereka.

Menstruasi

Penelitian menunjukkan bahwa gejala gangguan bipolar dapat memburuk pada tahap pramenstruasi dari siklus menstruasi.

Sebuah studi menemukan bahwa 25 persen wanita dengan gangguan bipolar mengalami depresi pramenstruasi.

Hormon yang ada di sekitar menstruasi mungkin sedikit mengubah efek lithium (Eskalith, Lithobid), pengobatan untuk gangguan bipolar. Ini dapat mengurangi efektivitas obat.

Baca juga: Mengenal Bipolar dan Penyebabnya

Menopause

Sekitar 20 persen wanita dengan gangguan bipolar memiliki gejala yang memburuk - terutama depresi - sekitar menopause.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa wanita di atas 40 tahun mungkin memiliki dosis obat yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda.

Selain itu, wanita yang menggunakan pengobatan berbasis hormon untuk gejala menopause tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami gejala gangguan bipolar yang memburuk.

Temuan ini mungkin menunjukkan hubungan antara penurunan kadar estrogen dan gejala yang memburuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau