Kecemasan yang terkait dengan penindasan juga bisa menjadi terlalu besar untuk ditanggung sehingga membuat mereka terlibat dalam perilaku kompulsif untuk mengurangi kecemasan mereka.
Tidak setiap perilaku berulang adalah kompulsi. Kebanyakan orang menggunakan perilaku berulang, seperti rutinitas sebelum tidur, untuk membantu mereka mengatur kehidupan sehari-hari.
Namun, untuk orang dengan OCD, kebutuhan untuk melakukan perilaku berulang sangat kuat, sering terjadi, dan memakan waktu.
Perilaku tersebut mungkin mengambil aspek ritualistik.
Beberapa contoh termasuk:
Baca juga: Awas! Terlalu Cinta Bisa Jadi Gangguan Mental, Kenali Gejalanya
Penyebab pasti OCD tidak diketahui, tetapi para peneliti percaya bahwa area otak tertentu mungkin tidak merespons serotonin secara normal, yakni bahan kimia yang digunakan beberapa sel saraf untuk berkomunikasi satu sama lain.
Genetika dianggap berkontribusi terhadap OCD juga.
Jika Anda, orang tua, atau saudara kandung Anda mengidap OCD, ada sekitar 25 persen kemungkinan anggota keluarga dekat lainnya akan mengidap OCD.
Rencana perawatan khas untuk OCD biasanya mencakup psikoterapi dan obat-obatan.
Menggabungkan kedua perawatan biasanya paling efektif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.