Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Paracetamol untuk Penggunaan Jangka Pendek dan Panjang

Kompas.com - 06/10/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Paracetamol adalah obat yang biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam.

Obat ini juga dikenal dengan nama lain acetaminophen. Jenis paracetamol ada yang berupa tablet, kapsul, puyer, sampai sirup.

Sebelum mengenali efek paracetamol, ketahui dulu kegunaan atau fungsi obat ini.

Baca juga: Kenali Apa itu Obat Paracetamol, Fungsi, Efek Sampingnya

Manfaat paracetamol

Melansir Alcohol and Drug Foundation, paracetamol adalah obat untuk mengobati:

  • Nyeri atau sakit ringan hingga sedang karena sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi, sakit punggung, atau osteoartritis
  • Demam
  • Pilek
  • Flu biasa

Kendati termasuk obat bebas yang bisa dibeli di toko obat atau apotek, penggunaan paracetamol tidak boleh sembarangan.

Selalu baca petunjuk penggunaan obat untuk menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Ini Cara Membuang Obat yang Benar

Efek paracetamol

Apabila digunakan dengan dosis sesuai anjuran, paracetamol umumnya aman dan minim efek samping.

Dosis paracetamol perlu disesuaikan dengan berat badan, usia, obat lain yang sedang dikonsumsi, serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Kendati relatif aman, terkadang orang yang minum paracetamol merasakan efek samping, seperti:

  • Mengantuk
  • Lemas
  • Ruam dan gatal
  • Gampang lapar
  • Sembelit
  • Gula darah turun
  • Bingung

Apabila dikonsumsi berlebihan di luar dosis yang dianjurkan, paracetamol bisa menyebabkan gejala overdosis obat, seperti sakit perut, mual, muntah, gangguan liver, kejang, sampai koma.

Orang yang overdosis paracetamol bisa mengalami kegagalan organ liver dan ginjal dalam waktu dua sampai empat hari. Kondisi ini bisa berujung fatal.

Baca juga: Minum Paracetamol Sebelum Makan, Boleh atau Tidak?

Efek jangka panjang paracetamol

Penggunaan paracetamol dalam jangka panjang tanpa petunjuk dokter bisa menyebabkan beberapa efek, seperti:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Jari dan bibir kebiruan
  • Anemia atau kurang darah
  • Kerusakan liver dan ginjal

Baca juga: 15 Tanda Obat Rusak dan Kedaluwarsa yang Tidak Boleh Dikonsumsi

Tips aman untuk meminimalkan efek paracetamol

Melansir WebMD, untuk meminimalkan efek paracetamol yang tidak dikehendaki, ada beberapa tips aman yang bisa dijajal, antara lain:

  • Setiap paracetamol atau acetaminophen digunakan dengan cara berbeda-beda. Selalu ikut petunjuk yang tertera di bungkus obat saat mengonsumsi paracetamol. Jika belum jelas, konsultasikan kepada dokter dan apoteker yang menangani
  • Obat penghilang rasa sakit seperti paracetamol paling efektif digunakan ketika gejala awal penyakit muncul, obat ini kemungkinan tidak bekerja dengan baik saat gejala sakit sudah memburuk
  • Untuk orang dewasa, jangan sembarangan minum paracetamol untuk sakit yang berlangsung lebih dari 10 hari. Jangan sembarangan memberikan paracetamol pada anak-anak apabila sakitnya berlangsung lebih dari lima hari. Terlebih jika nyeri atau demam disertai sakit kepala, mual, dan muntah. Segera konsultasikan ke dokter

Di luar tips aman di atas, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter apabila gejala sakit memburuk atau sakit masih berlanjut setelah minum paracetamol.

Baca juga: 5 Cara Membuang Obat yang Benar menurut BPOM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau