KOMPAS.com - Peran antioksidan yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan sudah tidak asing lagi didengar.
Antioksidan merupakan zat yang melindungi tubuh dengan menetralkan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas.
Tidak semua radikal bebas membahayakan kesehatan karena mereka juga berperan dalam proses biologis, salah satunya pembelahan sel.
Baca juga: Antioksidan: Arti dan Manfaat bagi Tubuh
Selain itu, radikal bebas juga membantu sel-sel berkomunikasi satu sama lain dan membantu tubuh manusia bertahan melawan infeksi.
Namun, jika terjadi penumpukan radikal bebas di dalam tubuh maka radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan serius pada sel.
Kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penuaan dini, dan diabetes.
Inilah alasan mengapa manusia memerlukan antioksidan karena tubuh menggunakan antioksidan untuk menyeimbangkan radikal bebas.
Selain itu, dikutip dari Medical News Info, antioksidan juga memiliki manfaat lain, yakni:
Tubuh memiliki pertahanan antioksidan sendiri untuk mengendalikan radikal bebas, yaitu glutathione.
Meskipun demikian, tubuh tetap memerlukan antioksidan tambahan yang dapat diperoleh dari sumber bahan makanan.
Dengan demikian, kadar antioksidan dalam darah akan meningkat dan tubuh mampu melawan dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan dari radikal bebas.
Merangkum National Health Service dan WebMD, terdapat beberapa jenis antioksidan dan manfaatnya bagi tubuh, yaitu:
Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Mengandung Antioksidan
Dikutip dari Family Doctor, berikut beberapa bahan pangan yang mengandung antioksidan:
Terdapat pada sebagian besar buah dan sayuran, seperti:
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi
Terdapat di beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti:
Selain itu, juga dapat ditemukan pada bayam, kangkung, brokoli, alpukat, minyak kedelai, minyak jagung, dan minyak kanola atau canola oil.
Terdapat pada sayur dan buah yang berwarna cerah, seperti:
Terdapat dalam buah dan sayur dengan daging buah berwarna merah, merah muda, atau merah oranye, seperti:
Baca juga: Radikal Bebas: Pengertian, Jenis, dan Bahaya
Terdapat pada sayuran berdaun hijau, seperti:
Meskipun antioksidan dapat diperoleh secara alami dari bahan pangan, terkadang pola makan sehari-hari tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan antioksidan.
Hal ini menyebabkan perlunya asupan antioksidan tambahan yang dapat diperoleh melalui suplemen.
Akan tetapi, konsumsi suplemen antioksidan ini tidak boleh sembarangan karena dapat membahayakan kesehatan.
Menurut WebMD, suplemen antioksidan dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain yang dikonsumsi untuk kondisi lain.
Baca juga: 7 Bahaya bagi Tubuh jika Kurang Konsumsi Buah dan Sayur
Misalnya pada perokok yang mengonsumsi suplemen beta-karoten dalam dosis yang tinggi akan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
Selain itu, konsumsi suplemen vitamin E dalam dosis tinggi juga akan meningkatkan risiko terkena kanker prostat dan stroke.
Oleh sebab itu, penting untuk selalu membicarakan semua obat dan suplemen yang dikonsumsi dengan dokter untuk mencegah efek samping dari suplemen tersebut.
Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum. selaku Ahli Gizi, antioksidan dapat dengan mudah dipenuhi saat mengonsumsi lalapan dan sayur-sayuran.
Selain itu, Tan juga memberikan tips untuk menggunakan metode makan sesuai anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu “Isi Piringku.”
Dengan menggunakan metode “Isi Piringku” kita dapat mengetahui porsi dan komposisi makanan sesuai dengan gizi seimbang.
“Jika ikuti ini setiap kali makan maka separuh asupan kita sudah berisi antioksidan,” ucap Tan.
Baca juga: 3 Waktu yang Tak Dianjurkan Makan Buah dan Sayur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.