Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2020, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sel di tubuh menghadapi ancaman setiap saat, mulai dari kekurangan nutrisi sampai infeksi virus dan bakteri.

Ancaman lain juga bisa datang dari radikal bebas. Dalam level yang sangat tinggi, radikal bebas bisa merusak sel, serta menjadi biang penyakit kronis seperti jantung dan kanker.

Antioksidan adalah molekul yang dapat melawan radikal bebas di dalam tubuh.

Baca juga: Mengenal Apa itu Probiotik dan Jenis-jenisnya

Berikut penjelasan apa itu antioksidan, manfaat antioksidan, dan perlukah mengonsumsi suplemen antioksidan.

Apa itu antioksidan?

Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel akibat radikal bebas.

Melansir Healthline, tubuh memiliki zat pelindung antioksidan sendiri untuk menjaga agar radikal bebas tetap terkontrol.

Tak hanya itu, antioksidan juga bisa didapatkan dari asupan makanan yang mengandung vitamin C, vitamin E, beta-karoten, dan karoten lainnya.

Radikal bebas secara alami terbentuk terus-menerus di dalam tubuh.

Tanpa antioksidan, radikal bebas yang tak terkendali bisa menyebabkan kerusakan jaringan tubuh.

Baca juga: Apa itu Lemak Baik dan Lemak Jahat?

Kendari terlihat berbahaya, radikal bebas terkadang juga memainkan peran saat tubuh terserang infeksi.

Untuk itu, Anda perlu menjaga keseimbangan antioksidan dan radikal bebas.

Saat kadar radikal bebas lebih banyak dari antioksidan, tubuh bisa mengalami stres oksidatif.

Kondisi stres oksidatif berkepanjangan bisa merusak struktur DNA dan molekul penting di tubuh.

Faktor gaya hidup, stres, dan pengaruh lingkungan juga bisa menyebabkan pembentukan radikal bebas berlebihan dan memicu stres oksidatif. Di antaranya:

  • Polusi udara
  • Paparan asap rokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Kadar gula darah tinggi
  • Konsumsi makanan tinggi asam lemak tak jenuh ganda
  • Radiasi
  • Infeksi bakteri, jamur, dan virus
  • Terlalu banyak asupan zat besi, magnesium, tembaga, zinc, vitamin C, dan E
  • Kadar oksigen yang terlalu banyak atau sedikit

Stres oksidatif berkepanjangan bisa meningkatkan risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Baca juga: Jenis Vitamin yang Disarankan untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau