KOMPAS.com – Penyebab sakit perut bagian bawah bisa beraneka ragam.
Beberapa penyebabnya adalah sesuatu yang tidak berbahaya seperti gas yang terperangkap di saluran pencernaan atau adanya gangguan pencernaan.
Sementara penyebab lainnya bisa jadi masalah yang lebih serius.
Baca juga: 7 Penyebab Diare dan Muntah Terjadi Bersamaan
Gejala yang menyertai sakit perut bagian bawah dapat menjadi alat bantu untuk mendiagnosis penyebab keluhan ini.
Melansir Health Line, sakit perut bagian bawah bisa terasa berbeda tergantung penyebab yang mendasarinya.
Beberapa jenis nyeri atau rasa sakit bisa menyebar ke seluruh perut bagian bawah. Sedangkan yang lainnya bisa lebih spesifik atau terarah pada satu lokasi di bagian perut bawah.
Gejala mungkin berbeda tergantung pada penyebab rasa sakit.
Karena bagaimanapun, sakit perut bagian bawah merupakan bagian dari gejala, bukan kondisi medis itu sendiri.
Nyeri perut bagian bawah bisa akut atau kronis.
Kedua jenis rasa sakit tersebut dapat disebabkan oleh sesuatu yang tidak berbahaya, seperti gangguan pencernaan sederhana, atau yang lebih serius, seperti radang usus buntu.
Nyeri akut bisa digambarkan sebagai nyeri yang datang tiba-tiba. Kondisi tersebut mungkin akan hilang dengan sendirinya.
Baca juga: 16 Cara Mengatasi Sakit Perut Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Sementara, nyeri kronis biasanya didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung lebih dari enam bulan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab nyeri perut bagian bawah yang bisa terjadi:
1. Radang usus besar (colitis)
Dilansir dari Very Well Health, colitis atau kolitis adalah kondisi peradangan yang menyebabkan pembengkakan di usus besar dan dapat menjadi penyebab sakit perut bagian bawah.
Rasa sakit bisa datang dan pergi atau tetap konstan.
Gejala kolitis lainnya bisa termasuk:
Baca juga: 13 Penyebab Kanker Usus Besar yang Perlu Diwaspadai
Kolitis ini sendiri di antaranya dapat terjadi karena:
2. Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertukula.
Divertikula sendiri adalah kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran pencernaan, terutama di usus besar atau kolon.
Diverkula bukan termasuk jaringan organ yang terbentuk sejak lahir.
Kantung-kantung ini pada umumnya terbentuk pada orang-orang berusia 40 tahun ke atas karena dinding ususnya melemah atau pada orang-orang yang jarang mengonsumsi sumber serat.
Oleh sebab itu, diverkulitis dilaporkan lebih mungkin terjadi pada kalangan lanjut usia (lansia).
Sakit perut bagian bawah sebelah kiri adalah gejala paling umum dari divertikulitis.
Baca juga: 13 Penyebab Diare Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai
Gejala divertikulitis lainnya bisa termasuk:
3. Radang usus buntu
Apendisitis atau radang usus buntu adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian darurat.
Ketika usus buntu atau apendis menjadi meradang, perawatan segera diperlukan untuk mencegah organ tidak pecah.
Kebanyakan orang dengan radang usus buntu mengalami sakit perut bagian bawah sisi kanan.
Rasa sakitnya bisa tiba-tiba, parah, dan terus memburuk.
Baca juga: 8 Gejala Usus Buntu dan Cara Membedakan dengan Penyakit Lain