Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 08/10/2021, 08:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Gas bisa berakhir di saluran pencernaan saat Anda menelan udara atau makan makanan tertentu yang menyebabkan gas.

Beberapa makanan yang mungkin membuat merasa kembung di antaranya yakni:

  • Makanan yang mengandung serat larut, seperti kacang-kacangan
  • Makanan yang mengandung serat tidak larut, seperti sayuran
  • Makanan yang mengandung fruktosa, seperti bawang
  • Raffinose, ditemukan di kubis dan brassica lainnya (sayuran silangan)
  • Makanan bertepung, seperti kentang dan mi
  • Laktosa, ditemukan dalam produk susu

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Perut Kembung Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Beberapa orang lebih cenderung memiliki gas di saluran pencernaan, termasuk orang yang tidak toleran laktosa atau memiliki gangguan pencernaan.

Gejala gas yang terperangkap di saluran pencernaan mungkin termasuk:

Sakit perut akibat gas yang terperangkap di saluran pencernaan bisa terjadi di sisi kiri maupun sisi kanan perut.

Sakit perut sisi kiri mungkin terasa seperti nyeri yang berhubungan dengan jantung.

Sedangkan sakit perut sisi kanan mungkin terasa mirip dengan radang usus buntu.

9. Kram menstruasi

Kram saat menstruasi terjadi karena kontraksi rahim.

Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya

Rasa sakitnya bisa ringan atau berat.

Beberapa orang mengalami nyeri punggung bawah selain nyeri di perut bagian bawah.

Gejala lain yang mungkin menyertai kram menstruasi bisa meliputi:

  • Kelelahan
  • Diare
  • Mual dan muntah

Beberapa wanita mengalami kram menstruasi karena gangguan atau infeksi lain. Ini disebut dismenore sekunder.

Kram yang tidak normal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, antara lain:

  • Penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID)
  • Fibroid
  • Endometriosis
  • Adenomiosis

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Nyeri Haid Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

10. Sembelit

Sembelit adalah kondisi tidak nyaman di mana sulit untuk BAB.

Orang-orang bisa menjadi sembelit jika kekurangan asupan serat dalam makanan atau tiba-tiba mengubah kebiasaan makan mereka.

Salah satu gejala sembelit yang paling jelas adalah BAB yang kering dan keras.

Dalam beberapa kasus, penderita sembelit bahkan mungkin tidak bisa BAB.

Perut kembung juga bisa terjadi pada kasus sembelit.

Jika ada gas yang terperangkap atau terjadi penyumbatan, seseorang mungkin mengalami sakit perut bagian bawah.

Sembelit bisa terjadi karena perubahan kebiasaan makan, tetapi juga bisa menjadi gejala dari kondisi yang mendasarinya.

Baca juga: 9 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Sembelit

11. Sindrom iritasi usus

Melansir Health Grades, sindrom iritasi usus atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah suatu kondisi yang bisa menyebabkan berbagai gejala gastrointestinal (terkait saluran pencernaan), termasuk sakit perut bagian bawa.

Selain itu, IBS juga bisa menyebabkan berbagai gejala berikut:

  • Perubahan kebiasaan BAB, termasuk diare, sembelit, atau campuran keduanya
  • Perut kembung
  • Lendir dalam tinja
  • Sensasi buang air besar yang belum selesai

 

Untuk diperhatikan, jika sakit perut bagian bawah Anda tampaknya bukan akibat dari gangguan pencernaan sederhana dan semakin parah atau tidak kunjung reda, Anda sebaiknya segera saja menemui dokter.

Dokter dapat membantu menemukan penyebab sakit perut bagian bawah Anda dan memberikan saran pengobatan terbaik. 

Baca juga: 4 Penyebab Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com