Tapi, terkait dampak kekurangan magnesium terhadap peningkatan tekanan darah ini kiranya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga: 9 Makanan untuk Menjaga Tekanan Darah Normal
6. Asma
Para peneliti percaya kekurangan magnesium dapat menyebabkan penumpukan kalsium di otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru. Kondisi ini bisa menyebabkan saluran udara menyempit, membuat pernapasan lebih sulit.
Menariknya, inhaler dengan magnesium sulfat terkadang diberikan kepada penderita asma parah untuk membantu rileks dan memperluas saluran udara.
Namun, bukti efektivitas suplemen magnesium pada individu dengan asma tidak konsisten.
Singkatnya, para ahli percaya bahwa asma yang parah mungkin merupakan gejala kekurangan magnesium pada beberapa orang, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
7. Detak jantung berdetak tidak teratur
Aritmia jantung atau detak jantung tidak teratur adalah salah satu gejala defisiensi magnesium yang paling serius.
Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung
Gejala aritmia memang ringan, di mana dalam beberapa kasus bahkan tidak menimbulkan gejala apa pun.
Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini dapat menyebabkan palpitasi jantung atau jantung berdebar-debar.
Aritmia jantung juga bisa memiliki gejala lain, termasuk:
Dalam kasus yang paling parah, aritmia jantung dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.
Para ahli percaya bahwa ketidakseimbangan kadar kalium di dalam dan di luar sel otot jantung mungkin menjadi penyebabnya, suatu kondisi yang dapat terkait juga dengan kekurangan magnesium.
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Magnesium Tinggi
Beberapa orang dengan gagal jantung kongestif dan aritmia telah terbukti memiliki kadar magnesium yang lebih rendah daripada orang yang tidak mengalaminya.
Mengingat ada banyak kerugian yang bisa terjadi akibat kekurangan magnesium, siapa saja penting untuk dapat berkonsultasi dengan dokter jika mencurigai memiliki masalah kesehatan ini.
Dokter bisa membantu memastikan kondisi yang terjadi dan memberikan saran pengobatan terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.