3. Kostokondritis
Costochondritis atau kostokondritis adalah kondisi yang mengacu pada peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk.
Kostokondritis dapat menyebabkan sensasi terbakar yang hebat, nyeri tumpul, atau nyeri dada tiba-tiba.
Rasa sakit dapat memburuk dengan gerakan.
Costochondritis biasanya bisa hilang dengan sendirinya.
Baca juga: 6 Penyebab Nyeri Dada Saat Olahraga
Namun, dokter dapat meresepkan obat nyeri anti-inflamasi untuk mengurangi rasa sakit.
Beberapa orang mungkin juga mendapat manfaat dari peregangan atau pijatan.
4. Nyeri payudara
Nyeri payudara dapat menyebabkan rasa nyeri di salah satu atau kedua payudara.
Orang hamil dan menyusui lebih mungkin mengalami nyeri payudara.
Beberapa orang juga mungkin akan mengalami nyeri payudara selama menopause atau menstruasi.
Beberapa faktor dapat menjadi penyebab nyeri payudara, seperti perubahan hormonal atau infeksi.
Saluran yang tersumbat dan payudara yang meradang adalah masalah khusus pada orang yang sedang menyusui.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Payudara dan Cara Mencegahnya
Rasa sakit cenderung bertambah buruk ketika seseorang menekan daerah yang terkena.
Kadang-kadang nyeri payudara dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi mungkin memerlukan perawatan lebih dulu.
Beberapa orang merasa lega dengan memijat area tersebut atau menggunakan kompres hangat.
5. Asma
Serangan asma dapat menyebabkan nyeri dada atau dada terasa sesak.
Beberapa gejala lain termasuk:
Asma lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak, tetapi tetap saja bisa berkembang pada usia berapa pun.
Serangan asma yang parah biasanya memerlukan perawatan medis atau bantuan alat inhaler.
Baca juga: 12 Gejala Asma pada Anak yang Perlu Diwaspadai
6. Kondisi kronis lainnya
Beberapa kondisi kronis lainnya juga dapat menyebabkan nyeri dinding dada.