KOMPAS.com – Anemia dan gagal jantung adalah dua masalah kesehatan berbeda.
Tapi, keduanya bisa saling terkait.
Anemia adalah kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke organ-organ.
Sedangkan gagal jantung adalah kondisi ketika jantung tidak mampu lagi memompa darah mengandung oksigen secara memadai ke tubuh.
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?
Jawabannya kurang lebih adalah anemia ternyata anemia bisa disebabkan oleh gagal jantung.
Merangkum Verywell Health, ketika jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh, organ tubuh lain tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Akibatnya, salah satu komplikasi gagal jantung yang bisa terjadi adalah penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD).
Pada kondisi ini, pembuluh darah di ginjal telah rusak.
Ginjal tidak bisa mendapatkan cukup oksigen sehingga kesulitan menyaring darah.
Penyakit ginjal kronis juga dapat menurunkan eritropoietin (EPO) yang dibuat ginjal.
Eritropoietin adalah jenis protein yang berfungsi memberi sinyal pada tubuh untuk memproduksi sel darah merah.
Alhasil, tingkat eritropoietin yang rendah bisa saja menjadi penyebab anemia.
Selain itu, hemodialisis (terapi cuci darah) yang dilakukan oleh penderita gagal ginjal juga bisa menyebabkan anemia.
Hal ini mungkin terjadi karena saat proses hemodialisis, penderita akan kehilangan cukup banyak darah.
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?
Dilansir dari Health Line, anemia dan gagal jantung memiliki beberapa gejala umum.
Ini termasuk:
Sementara itu, gejala tambahan untuk anemia bisa berupa:
Baca juga: 5 Gejala Gagal Jantung Ketika Kemampuan Pemompaan Darah Berkurang
Sedangkan gejala tambahan untuk gagal jantung di antaranya bisa meliputi:
Jika mengalami kondisi yang mengarah pada gejala anemia maupun gejala gagal jantung di atas, siapa saja sebaiknya dapat segera menemui dokter.
Dokter dapat membantu menemukan penyebab keluhan yang terjadi.
Mendiagnosis gagal jantung dan anemia biasanya akan melibatkan tes darah, pencitraan, dan prosedur medis lainnya.
1. Anemia
Dokter biasanya akan memesan hitung darah lengkap (CBC) dan terkadang tes urine untuk mendiagnosis anemia.
Tes darah akan menunjukkan jumlah dan bentuk sel darah pasien.
Ini juga dapat menunjukkan jika pasien memiliki kadar vitamin B12, vitamin B9, dan zat besi yang rendah.
Sementara, tes urine bisa dilakukan untuk memeriksa kadar hemoglobin yang tidak normal.
Baca juga: 10 Gejala Anemia Defisiensi Besi yang Perlu Diketahui
Tes tambahan mungkin termasuk:
Pengobatan untuk anemia akan tergantung pada apa yang menyebabkannya.
Dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat disembuhkan.
Apa pun penyebabnya, dokter biasanya akan merekomendasikan diet tinggi makanan kaya zat besi.
Penderita anemia juga harus menghindari makanan yang mencegah tubuh menyerap zat besi.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
Untuk kasus anemia defisiensi besi, perawatan medis mungkin diperlukan, termasuk:
Jika penyakit ginjal kronis adalah penyebabnya, infus EPO mungkin direkomendasikan oleh dokter.
Sementara itu, jika pendarahan internal adalah penyebab anemia, pasien biasanya memerlukan pembedahan.
Ulkus cenderung menjadi penyebab perdarahan.
2. Gagal jantung
Untuk mendiagnosis gagal jantung, dokter mungkin akan memesan tes untuk anemia dan kolesterol tinggi, seperti panel lipid.
Tes darah juga bisa dilakukan untuk memeriksa kadar molekul yang disebut NT-pro BNP.
Tingkat NT-pro BNP yang tinggi berarti bilik jantung pasien tegang, yang merupakan tanda gagal jantung.
Baca juga: 7 Gejala Gagal Jantung Saat Terjadi Penumpukan Cairan di Paru-paru
Tes lain yang mungkin dipesan dokter bisa meliputi:
Gagal jantung adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Meski begitu, orang-orang dapat mencegahnya agar tidak semakin parah.
Perawatan akan tergantung pada tahapan gagal jantung yang dialami masing-masing pasien dan apa penyebabnya.
Sebagian besar rencana perawatan akan mencakup obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
Baca juga: 4 Tahap Gagal Jantung yang Perlu Diperhatikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.