Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Penyebab Kelemahan Otot yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 20/10/2021, 18:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Kondisi ini adalah hasil dari tidak menggunakan otot secara teratur seperti biasa.

Seseorang mungkin juga berisiko mengalami masalah tidur.

10. Infeksi

Beberapa penyakit menular dapat menjadi penyebab kelemahan otot.

Ini termasuk:

  • Influenza: Virus influenza (flu) dapat menyebabkan kelemahan otot sementara serta demam, sakit tenggorokan, batuk, dan kelelahan
  • Penyakit Lyme: Penyakit lyme adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu. Gejalanya bisa akut atau kronis, termasuk demam, ruam, leher kaku, mati rasa, kelemahan otot, dan kelelahan
  • Virus Epstein-Barr: Virus Epstein-Barr dapat menyebabkan kelemahan otot serta kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, ruam kulit, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan
  • Sifilis: Infeksi menular seksual (IMS) ini dapat menyebabkan kelemahan otot, serta sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, dan penurunan berat badan
  • Toksoplasmosis: Toksoplasmosis adalah infeksi parasit yang menyebabkan sakit kepala, kelelahan, demam ringan, dan kejang
  • Meningitis: Meningitis adalah infeksi serius yang menyebabkan peradangan di otak dan sumsum tulang belakang. Selain kelemahan otot, gejalanya bisa berupa demam, leher kaku, mual, muntah, dan peningkatan kepekaan terhadap cahaya
  • HIV: HIV dapat menyebabkan kelemahan otot progresif pada beberapa individu, terutama pada mereka yang tidak menerima pengobatan
  • Polio: Polio myositis dapat menyebabkan kelemahan dan sensitivitas otot. Selain itu, seseorang yang telah menderita polio dapat mengalami sindrom pasca-polio yang mengakibatkan kelemahan otot
  • Rabies: Rabies dihasilkan dari kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi. Gejalanya bisa termasuk kelelahan, sakit kepala, agitasi, kebingungan, dan kejang, serta kelemahan otot dan kejang

Baca juga: Rabies: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

11. Kondisi neurologis

Beberapa kondisi yang memengaruhi sistem saraf dapat menjadi penyebab kelemahan otot.

Kondisi ini seringkali kronis dan memengaruhi cara saraf seseorang mengirimkan pesan ke otot.

Contoh kondisi neurologis yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:

  • Spondilosis servikal: Perubahan terkait usia pada bantalan-bantalan tulang belakang di leher dapat menyebabkan spondylosis servikal. Ini memberi tekanan ekstra pada saraf, yang mengakibatkan kelemahan otot
  • Sindrom Guillain-Barré: Gangguan neurologis langka ini dapat menyebabkan kelemahan otot ringan hingga berat
  • Botulisme: Kondisi langka ini terjadi karena paparan toksin botulinum. Ini juga menyebabkan kelemahan otot progresif
  • Sindrom miastenik Lambert-Eaton: Gangguan autoimun ini terjadi ketika sistem kekebalan seseorang mengganggu cara saraf dan otot berkomunikasi, yang mengakibatkan kelemahan otot
  • Multiple sclerosis: Multiple sclerosis adalah gangguan autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan menyerang dan merusak saraf
  • Myasthenia gravis: Gangguan autoimun ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang otot seseorang, yang dapat memengaruhi gerakan serta pernapasan
  • Amyotrophic lateral sclerosis: Dikenal sebagai ALS, ini dapat menyebabkan kelemahan otot progresif.
  • Cedera sumsum tulang belakang: Cedera pada sumsum tulang belakang dapat mengganggu komunikasi dari saraf ke otot. Efeknya dapat bergantung pada lokasi cedera 

Kondisi neurologis seringkali progresif, yang berarti semakin memburuk seiring waktu.

Beberapa dari kondisi ini juga melalui tahap remisi, di mana gejala bisa berkurang atau bahkan hilang, tapi kemudian dapat kambuh lagi.

Baca juga: 9 Gejala Tumor Otak yang Sering Muncul

12. Efek samping obat-obatan

Beberapa orang mengalami kelemahan otot akibat obat-obatan yang dikonsumsi.

Tapi, siapa pun yang mengalami kelemahan otot sebagai efek samping konsumsi obat harus berbicara dengan dokter lebih dulu sebelum menghentikan pengobatan.

Contoh obat yang dapat menyebabkan kelemahan otot meliputi:

  • Amiodaron
  • Obat antitiroid, seperti methimazole atau propylthiouracil
  • Obat antiretroviral, seperti lamivudine atau zidovudine 
  • Obat kemoterapi
  • Simetidin
  • Kortikosteroid
  • Turunan asam fibrat, seperti gemfibrozil
  • Interferon
  • Leuprolida asetat 
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen atau naproxen
  • Penisilin
  • Statin
  • Antibiotik sulfonamida

Beberapa obat-obatan terlarang, seperti kokain juga dapat menjadi peyebab kelemahan otot.

Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?

13. Penyebab kelemahan otot lain yang tergolong jarang terjadi

Jika kelemahan otot pasien bukan karena salah satu masalah di atas atau jika pasien memiliki faktor risiko tertentu, dokter mungkin mempertimbangkan penyebab yang jarang terjadi saat membuat diagnosis.

Penyebab kelemahan otot yang bisa terjadi tapi tergolong jarang bisa meliputi:

  • Dermatomiositis: Ini adalah gangguan otot inflamasi yang dapat menyebabkan otot kaku, sakit, dan melemah
  • Polymyositis: Ini biasanya menyebabkan kelemahan pada otot-otot di dekat batang tubuh, seperti otot pinggul, paha, leher, dan bahu
  • Rheumatoid arthritis: Ini adalah gangguan autoimun inflamasi kronis yang menyerang lapisan sendi. Daerah yang sering terkena termasuk tangan dan kaki
  • Sarkoidosis: Kondisi peradangan ini biasanya memengaruhi paru-paru dan kelenjar getah bening, menyebabkan massa jaringan yang teriritasi
  • Hiperparatiroidisme sekunder: Kondisi ini sering memengaruhi ekstremitas bawah dan menyebabkan nyeri tulang dan sendi
  • Distrofi otot Becker: Kelainan genetik ini biasanya menyerang pria dan orang yang lebih muda dan menyebabkan kelemahan otot yang cepat dan progresif
  • Lupus eritematosus sistemik: Juga dikenal sebagai lupus, kondisi ini dapat memengaruhi berbagai area tubuh, termasuk persendian, otak, jantung, dan paru-paru. Kelemahan otot adalah gejala umum dari penyakit lupus

Untuk diperhatikan, kelemahan otot tidak selalu termasuk di antara gejala umum pada kondisi di atas.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau