Elektrolit diperlukan untuk membantu memastikan bahwa otot, saraf, jantung, dan otak berfungsi dengan benar.
Memiliki kadar elektrolit yang berubah, seperti kalsium, kalium, natrium, dan magnesium dapat menjadi penyebab kelemahan otot.
Contoh gangguan elektrolit termasuk hipokalemia (kekurangan kalium) atau paralisis periodik hipokalemia (PPH).
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
Faktor risiko ketidakseimbangan elektrolit meliputi:
5. Diabetes
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak menggunakan insulin dengan tepat.
Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf yang dapat menyebabkan kelemahan otot.
Diabetes juga dapat menyebabkan berbagai gejala lain yang berhubungan dengan kelemahan otot, termasuk:
Baca juga: 15 Gejala Diabetes Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai
6. Fibromyalgia
Fibromyalgia adalah kondisi kronis yang menyebabkan nyeri dan kelemahan otot di samping gejala lain, seperti:
7. Hipotiroidisme
Hipotiroidisme atau tiroid yang kurang aktif dapat menjadi penyebab kelemahan otot dan kram otot.
Gejala-gejala ini mungkin bertambah buruk dengan olahraga dan aktivitas fisik.
Gejala hipotiroidisme lainnya bisa termasuk:
Baca juga: Beda Gejala Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali
Seorang dokter sering dapat mendiagnosis hipotiroidisme dan kondisi tiroid lainnya dengan tes darah.
8. Penyakit ginjal
Masalah dengan fungsi ginjal dapat menyebabkan produk sisa metabolisme, seperti kreatinin menumpuk di otot.
Hal ini selanjutnya dapat menjadi penyebab kelemahan otot maupun otot berkedut.
9. Gangguan tidur
Gangguan tidur, seperti narkolepsi dan insomnia dapat menyebabkan kelemahan dan kelelahan otot di siang hari.
Baca juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Sulit Tidur Tanpa Bantuan Obat-obatan
Seseorang yang perlu tinggal di tempat tidur karena kondisi medis mungkin juga mengalami kelemahan otot.