KOMPAS.com - Serangan panik adalah episode ketakutan intens tiba-tiba yang memicu reaksi fisik yang parah ketika tidak ada bahaya nyata atau penyebab yang jelas.
Serangan panik bisa sangat menakutkan.
Ketika serangan panik terjadi, Anda mungkin berpikir Anda kehilangan kendali, mengalami serangan jantung atau bahkan sekarat.
Banyak orang hanya mengalami satu atau dua kali serangan panik dalam hidup mereka, dan masalahnya hilang, mungkin ketika situasi yang membuat stres berakhir.
Baca juga: 7 Cara Jaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi
Namun, jika Anda mengalami serangan panik yang berulang dan tidak terduga dan menghabiskan waktu lama dalam ketakutan akan serangan lain, Anda mungkin memiliki kondisi yang disebut gangguan panik.
Meskipun serangan panik itu sendiri tidak mengancam jiwa, kondisi ini bisa menakutkan dan secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup Anda.
Melansir dari Mayo Clinic, serangan panik biasanya dimulai secara tiba-tiba, tanpa peringatan.
Kondisi ini dapat menyerang kapan saja — ketika Anda sedang mengendarai mobil, di mal, tertidur lelap atau di tengah pertemuan bisnis.
Anda mungkin mengalami serangan panik sesekali atau mungkin sering.
Serangan panik memiliki banyak variasi, tetapi gejala biasanya memuncak dalam beberapa menit.
Anda mungkin merasa lelah dan lelah setelah serangan panik mereda.
Serangan panik biasanya mencakup beberapa tanda atau gejala berikut:
Salah satu hal terburuk tentang serangan panik adalah ketakutan yang kuat bahwa Anda akan mengalami serangan lagi.
Anda mungkin takut mengalami serangan panik sehingga Anda menghindari situasi tertentu di mana hal itu mungkin terjadi.
Jika Anda memiliki gejala serangan panik, cari bantuan medis sesegera mungkin.
Baca juga: Tak Hanya Ketahanan Fisik, Kesehatan Mental Atlet Juga Penting