Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Tenggorokan Terasa Panas yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 25/10/2021, 19:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hal ini mungkin akan membuat diagnosis dan pengobatan menjadi sedikit lebih kompleks.

3. Burning mouth syndrome

Burning mouth syndrome adalah istilah medis untuk menggambarkan sensasi terbakar yang bertahan lama dan terkadang sangat parah di lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, atau di seluruh mulut dan tenggorokan.

Burning mouth syndrome tidak memiliki penyebab terkait kesehatan yang jelas.

Seseorang dengan burning mouth syndrome mungkin juga memiliki mulut kering dan atau rasa asin atau logam di mulut

Burning mouth syndrome adalah masalah yang kompleks dan membutuhkan apa yang dikenal sebagai diagnosis eksklusi.

Ini berarti bahwa penyebab lain dari gejala harus disingkirkan terlebih dahulu melalui pemeriksaan fisik dan tes darah.

Perawatan mungkin menantang jika gejalanya tidak memiliki penyebab yang jelas. Jika itu masalahnya, fokusnya adalah membantu mengendalikan gejala yang terjadi.

Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai

4. Esofagitis

Esofagitis adalah kondisi lain yang dapat menjadi penyebab rasa terbakar di tenggorokan.

Esofagitis merupakan peradangan yang terjadi di kerongkongan di mana GERD menjadi penyebab umumnya.

Ketika asam lambung naik ke tenggorokan, hal itu bisa menyebabkan iritasi dan peradangan.

Kondisi ini biasanya akan menyebabkan sensasi terbakar di tenggorokan.

Esofagitis juga dapat menyebabkan masalah atau rasa sakit saat menelan.

Selain GERD, penyebab lain dari esofagitis mungkin termasu:

  • Infeksi
  • Minum obat-oabatan tertentu
  • Efek terapi radiasi ke daerah leher
  • Konsumsi bahan kimia tertentu, misalnya minum pembersih saluran pembuangan
  • Alergi makanan

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Bila disebabkan oleh alergi makanan, esofagitis disebut eosinophilic esophagitis.

Perawatan esofagitis akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Misalnya, jika infeksi jamur terlibat dalam perkembangan esofagitis, maka obat antijamur diperlukan.

Jika GERD adalah penyebab esofagitis, maka perubahan gaya hidup dan konsumsi obat proton pump inhibitor mungkin diperlukan.

5. Radang tenggorokan

Dilansir dari Health Line, radang tenggorokan adalah infeksi tenggorokan umum yang disebabkan oleh bakteri Streptokokus grup A.

Infeksi ini menyebar melalui udara ketika seseorang yang sakit batuk atau bersin, lalu mengeluarkan droplet yang berisi bakteri.

Gejala radang tenggorokan utamanya adalah sakit tenggorokan. Rasa sakitnya bisa sangat parah sehingga terasa sakit untuk menelan.

Gejala radang tenggorokan lainnya mungkin termasuk:

  • Amandel merah dan bengkak yang mungkin memiliki bercak putih
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Demam
  • Ruam di kulit
  • Mual
  • Muntah
  • Pereda nyeri yang dijual bebas kemungkinan dapat membantu meredakan gejala radang tenggorokan.

Tetapi penderita masih dapat menularkan infeksi ke teman dan keluarganya.

Para penderita radang tenggorokan perlu menemui dokter untuk menerima antibiotik yang bisa mengatasi infeksi bakteri.

Baca juga: 3 Penyebab Sakit Telinga Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai

6. Selesma (common cold)

Sakit tenggorokan adalah gejala selesma yang umum terjadi.

Infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas ini bisa membuat ketidaknyamanan pada pnderita, tetapi biasanya tidak serius.

Kebanyakan orang dewasa dilaporkan rata-rata isa mengalami 2-3 selesma setiap tahun.

Selain sakit tenggorokan, selesma juga dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Pilek atau hidung meler
  • Hidung tersumbat
  • Bersin-bersin
  • Batuk
  • Pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Demam rendah

Gejala selesma biasanya akan hilang sendiri dalam waktu seminggu hingga 10 hari.

Namun, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mendukung kesembuhan, seperti cukup istirahat, memperbaiki pola makan, dan penuhi kebutuhan air putih harian.

Baca juga: Memahami Hubungan Salesma dan Diare

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com