Kondisi ini pun bisa membuatnya lebih mudah untuk mengembangkan infeksi.
Pneumonia, termasuk jenis yang dikenal sebagai pneumonia aspirasi juga dapat menyebabkan abses paru primer.
Pneumonia aspirasi adalah infeksi yang berkembang setelah makanan atau sekresi dari mulut, lambung, atau sinus dihirup ke paru-paru alih-alih masuk ke kerongkongan.
Pneumonia aspirasi adalah penyebab abses primer yang sangat umum.
Baca juga: 3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi
Aspirasi makanan atau sekret paling sering terjadi saat seseorang dibius atau tidak sadar, baik sebagai akibat dari intoksikasi atau anestesi.
Bahan yang terhirup seringkali merusak jaringan paru-paru.
Bahan itu juga biasanya mengandung bakteri, baik dari infeksi atau dari bakteri normal yang ditemukan di mulut, saluran pernapasan, atau perut.
2. Abses paru-paru sekunder
Abses paru-paru sekunder adalah abses paru-paru yang terjadi sebagai akibat dari proses di tempat lain.
Contohnya meliputi:
Untuk diketahui, abses paru sekunder dilaporkan lebih jarang terjadi daripada abses paru primer.
Baca juga: 3 Cara Mendiagnosis Pneumonia yang Penting Diketahui
Dilansir dari WebMD, orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol atau yang baru saja sakit, terutama dengan pneumonia memiliki risiko lebih tinggi terkena abses paru-paru
Orang lain yang juga berisiko terkena abses paru-paru termasuk mereka yang memiliki sistem kekebalan lemah dari:
Risiko terkena abses paru-paru juga tinggi pada orang-orang yang baru saja dianestesi atau dibius, dan yang tidak sadarkan diri akibat cedera atau sakit.
Selain itu, menghirup benda asing yang menghalangi jalan napas bisa pula menjadi faktor risiko abses paru-paru.
Baca juga: 10 Faktor Risiko Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.