Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jenis Infeksi Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 27/10/2021, 12:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Jenis infeksi paru-paru dapat dibedakan berdasarkan bagaimana mereka memengaruhi paru-paru dan saluran pernapasan.

Infeksi paru-paru adalah kondisi ketika mikroorganisme (virus, bakteri, atau jamur) menyebabkan kerusakan dan peradangan di saluran pernapasan atau jaringan paru-paru.

Sementara beberapa mikroorganisme lebih mungkin menyebabkan jenis infeksi tertentu, bisa jadi juga ada tumpang tindih yang signifikan.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah beberapa jenis infeksi paru-paru yang umum terjadi:

1. Bronkitis

Bronkitis adalah infeksi pada bronkus, yakni cabang batang tenggorokan yang terletak setelah tenggorokan (trakea) sebelum paru-paru.

Bronkitis paling sering disebabkan oleh infeksi virus.

Di mana, hanya ada 1-10 persen kasus bronkitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

2. Bronkiolitis

Bronkiolitis adalah infeksi yang memengaruhi saluran udara yang lebih kecil (bronkiolus) antara bronkus dan alveolus kecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi.

Bonkiolitis paling umum terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun.

Jenis infeksi paru-paru ini adalah penyebab utama rawat inap bayi selama tahun pertama kehidupan.

Sementara itu, kebanyakan anak-anak yang lebih tua dilaporkan tidak memerlukan rawat inap untuk infeksi bronkiolus ini.

Sayangnya, setelah masa pemulihan, anak-anak yang menderita bronkiolitis tampaknya cenderung akan memiliki peningkatan risiko mengalami mengi atau asma berulang.

Baca juga: 5 Beda Asma dan Bronkitis yang Perlu Diketahui

3. Selesma

Kebanyakan orang akrab dengan common cold atau selesma.

Bagaimana tidak, infeksi ini bertanggung jawab atas 60-80 persen ketidakhadiran sekolah pada anak-anak dan 30-50 persen kehilangan waktu kerja untuk orang dewasa.

Selama enam tahun pertama kehidupan, anak-anak rata-rata bisa mengalami 6-8 selesma per tahun, kemudian turun menjadi 3-4 kali per tahun untuk orang dewasa.

4. Virus corona

Kebanyakan orang akrab dengan virus corona karena pandemi Covid-19 yang tejadi sejak 2019 lalu.

Tetapi sebenarnya ada 7 atau mungkin 8 jenis infeksi virus corona yang bisa menjangkit manusia.

Baca juga: Berapa Tinggi Demam yang Jadi Gejala Virus Corona? Ini Kata Dokter

5. Enterovirus

Enterovirus non-polio adalah grup dari beberapa virus umum yang terkadang menyebabkan infeksi paru-paru.

Kelas virus ini juga bertanggung jawab atas penyakit tangan, kaki, dan mulut (enterovirus A71), serta beberapa infeksi berat seperti miokarditis (radang jantung), meningitis, ensefalitis, dan banyak lagi.

Infeksi sering dimulai dengan gejala seperti selesma, termasuk demam, pilek, nyeri tubuh, dan seringkali ruam.

6. Croup

Croup adalah infeksi yang melibatkan struktur di atas paru-paru (laring dan trakea) tetapi juga dapat melibatkan bronkus.

Hal ini paling sering disebabkan oleh sejumlah virus, termasuk virus rhinovirus pada selesma dan respiratory syncytial virus (RSV).

Untuk diketahui, croup kadang-kadang bisa terjadi juga karena infeksi bakteri.

Gejala sering dimulai dengan demam ringan dan hidung meler, kemudian diikuti oleh batuk menggonggong yang khas yang memburuk pada malam hari.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

7. Influenza

Flu musiman adalah salah satu infeksi paru-paru yang paling terkenal dan telah memengaruhi kebanyakan orang pada satu waktu.

Baik virus influenza A dan influenza B dapat menyebar melalui droplet ketika seseorang batuk, bersin, atau bahkan berbicara, sehingga membuat penyakit ini sangat menular.

Gejala flu mungkin termasuk:

  • Demam dan menggigil
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau hidung meler
  • Badan pegal-pegal
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Batuk ringan

Baca juga: 4 Komplikasi Flu yang Berbahaya

8. Batuk rejan (pertusis)

Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Batuk rejan (whooping cough) dilaporkan sangat mudah menular dan bisa mengancam nyawa, khususnya bila terjadi pada bayi dan anak-anak (sekitar 50 persen bayi di bawah usia 12 bulan memerlukan rawat inap).

Batuk rejan bisa dikenali dengan rentetan batuk keras yang terjadi secara terus-menerus.

Batuk ini seringkali diawali dengan bunyi tarikan napas panjang melengking khas yang terdengar mirip “whoop”.

Di antara bayi dan anak kecil yang mengalami batuk rejan, hampir seperempatnya akan mengalami pneumonia.

Cara mencegah batuk rejan yang terbaik adalah dengan melakukan vaksinasi atau imunisasi pertusis.

Vaksin ini biasanya diberikan dokter atau bidan bersamaan dengan vaksin difteri, tetanus, dan polio (vaksinasi DTP).

Baca juga: 24 Penyebab Batuk Kronis yang Perlu Diwaspadai

9 Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah jenis infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bankteri Mycobacteria tuberculosis.

TBC umumnya akan menimbulkan gejala berupa batuk kronis yang bisa berlangsung lebih dari 3 minggu, berdahak, dan terkadang disertai darah.

10. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang memengaruhi kantung udara berukuran kecil (alveolus) sebagai tempat berlangsungnya pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Tingkat keparahan pneumonia dapat berkisar dari penyakit ringan yang dapat diobati di rumah, hingga infeksi yang mengancam jiwa yang memerlukan perawatan intensif.

Gejala pneumonia dapat meliputi:

  • Perasaan tidak enak badan (yang bisa datang cukup cepat)
  • Batuk (meskipun batuk dengan pneumonia bisa mirip dengan bronkitis)
  • Produksi dahak yang mungkin berwarna karat atau mengandung darah
  • Demam tinggi dan menggigil
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Tingkat pernapasan yang cepat
  • Denyut nadi cepat

Siapa saja yang mencurigai diri memiliki salah satu jenis infeksi paru-paru di atas penting untuk dapat berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat membantu memastikan kondisi yang dialami dan memberikan saran pengobatan terbaik.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau