Dilansir dari Mayo Clinic, bayi di bawah usia 3 bulan adalah kelompok yang paling berisiko terkena bronkiolitis karena paru-paru dan sistem kekebalannya belum sepenuhnya berkembang.
Faktor lain yang terkait dengan peningkatkan risiko bronkiolitis pada bayi atau anak dan dengan kasus yang lebih parah, meliputi:
Baca juga: 11 Manfaat Menyusui bagi Ibu dan Bayi yang Sayang Dilewatkan
Sedangkan, faktor risiko bronkiolitis obliterans pada orang dewasa di antaranya bisa termasuk:
Berbagai penyebab bronkiolitis ini kiranya penting diwaspadai sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan tersebut.
Bagaimanapun, bronkiolitis dapat menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan kesakitan yang merugikan.
Baik bronkiolitis virus dan bronkiolitis obliterans cenderung memiliki tanda dan gejala serupa.
Berikut beberapa gejala bronkiolitis yang bisa terjadi:
Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?
Setelah terpapar bahan kimia tertentu, gejala bronkiolitis obliterans bisa muncul dalam waktu dua minggu hingga satu bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.