Penyakit ini bersifat kronis dan bisa berlangsung dalam beberapa bulan, bahkan tahun.
Juvenile rheumatoid arthritis dapat menjadi penyebab lutut bengkak dan rasa sakit di lutut. Kondisi ini pada gilirannya bisa menyebabkan anak tampak kikuk atau jarang bergerak.
Rasa sakit akibat juvenile rheumatoid arthritis mungkin paling terlihat pada pagi hari.
Juvenile rheumatoid arthritis sering memengaruhi sendi besar, termasuk lutut dan dapat memengaruhi lebih dari satu sendi pada satu waktu.
Baca juga: 13 Hal yang Penting Diketahui tentang Rematik
Anak-anak dengan juvenile rheumatoid arthritis juga dapat mengalami demam atau ruam-ruam di kulit.
Para orang tua harus menghubungi dokter jika mencurigai anak mereka memiliki juvenile rheumatoid arthritis.
Penyakit Osgood-Schlatter adalah peradangan pada tendon patela di lutut.
Kondisi ini dapat menyebabkan lutut menjadi bengkak dan nyeri.
Selain itu, bagian paling atas tulang kering (di bagian bawah lutut) dapat terlihat dan kulit di atas area ini mungkin terasa lembut untuk disentuh.
Penyakit Osgood-Schlatter paling sering ditemukan pada atlet muda yang bermain olahraga yang membutuhkan banyak lompat dan atau berlari.
Baca juga: 7 Jenis Arthritis Autoimun, Bukan Hanya Rematik
Anak-anak yang mengalami kodisi ini mungkin melaporkan sesak di bagian depan atau belakang paha.
Proses diagnostik mungkin termasuk mendapatkan X-ray.
Setelah diagnosis, kondisi ini biasanya dapat diobati di rumah dan akan sembuh seiring pertumbuhan anak.
Bakteri atau mikroorganisme lain dapat menembus lapisan halus yang mengelilingi sendi lutut, menginfeksi sendi dan berpotensi menyebabkannya terisi nanah.
Pembengkakan lutut disertai nyeri lutut yang hebat dan demam bisa menjadi tanda septic arthritis.
Gejala dapat berkembang dengan cepat, selama berjam-jam atau berhari-hari.
Jika infeksi yang mendasari menyebar ke aliran darah, itu bisa mengancam jiwa.
Penderita harus mencari perhatian medis segera jika mereka mencurigai memiliki gejala septic arthritis.
Baca juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Radang Sendi Secara Alami
Jenis infeksi bakteri tertentu (misalnya Klamidia dan infeksi saluran cerna) dapat memacu respons imun inflamasi dalam tubuh yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada persendian.
Terkadang gejala reactive arthritis bisa sembuh dengan sendirinya atau dengan obat antiinflamasi yang dijual bebas.
Namun, kasus serius atau kronis memerlukan perhatian medis.
Meskipun relatif jarang, tumor jinak atau ganas dapat menjadi penyebab lutut bengkak.
Pembengkakan dapat disertai dengan rasa sakit yang terasa pegal dan tumpul.
Rasa sakit mungkin lebih terlihat di malam hari atau saat mulai berolahraga atau meningkatkan aktivitas.
Tumor juga bisa disertai demam, penurunan berat badan, dan keringat malam.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami
Untuk memastikan penyebab lutut bengkak, dokter dapat dimintai bantuan.
Untuk mendiagnosis penyebab keluhan ini, dokter akan menggunakan proses eliminasi, mengesampingkan diagnosis yang berbeda sampai yang benar diidentifikasi.
Untuk melakukan ini, dokter mungkin ingin mengambil cairan dari kapsul sendi atau bursae yang bengkak. Proses ini disebut aspirasi.
Aspirasi sendi yang bengkak (arthrocentesis) atau bursae dapat membantu meringankan ketidaknyamanan, dan analisis cairan dapat membantu mendiagnosis penyebab pembengkakan lutut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.