Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 14/11/2021, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab pseodogout pada dasarnya adalah ketika kristal kalsium pirofosfat terbentuk dalam cairan sinovial, yakni cairan yang melumasi sendi.

Penumpukan kristal dalam cairan sendi ini dapat menyebabkan keluhan sendi bengkak dan nyeri sendi akut.

Dilansir dari Health Line, kristal juga bisa mengendap di tulang rawan yang dapat menyebabkan kerusakan di sana.

Baca juga: 3 Gejala Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Pseudogout termasuk penyakit radang sendi (arthritis).

Istilah pseudogout diciptakan karena kondisi ini memang mirip dengan gout atau penyakit asam urat.

Keduanya merupakan jenis radang sendi yang sama-sama disebabkan oleh akumulasi kristal di persendian.

Bedanya adalah pseudogout disebabkan oleh kristal kalsium pirofosfat, sedangkan gout disebabkan oleh kristal asam urat.

Penyebab pseudogout

Para peneliti tidak memahami secara pasti mengapa kristal kalsium pirofosfat terbentuk atau menumpuk di persendian.

Tetapi, endapan kristal kalsium priofosfat ditemukan lebih sering terjadi pada kalangan lanjut usia (lansia)

Arthritis Foundation menemukan kristal terbentuk pada sekitar setengah orang yang berusia di atas 85 tahun.

Tapi, banyak dari mereka didapati tidak pernah mengembangkan pseudogout.

Baca juga: 8 Penyebab Asam Urat Selain Konsumsi Makanan Tinggi Purin

Jadi tidak jelas mengapa beberapa orang dapat memiliki gejala pseudogout, sementara yang lain tidak.

Ada faktor selain bertambahnya usia yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan pseudogout.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko penyebab pseudogout yang perlu diwaspadai:

1. Usia yang lebih tua

Rusiko mengembangkan pseudogout meningkat seiring bertambahnya usia.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau