Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Penyebab Lutut Bengkak yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 14/11/2021, 16:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

KOMPAS.com – Penyebab lutut bengkak bisa bermacam-macam.

Tergantung pada penyebabnya, pembengkakan lutut bisa dirasakan berbeda pada masing-masing orang.

Lutut bengkak bisa diiringi dengan rasa nyeri, kemerahan di kulit, dan atau kekakuan sendi.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Kondisi ini secara umum dapat membatasi fleksibilitas dan fungsi lutut.

Misalnya, seseorang mungkin akan merasa kesulitan untuk sepenuhnya menekuk atau meluruskan lutut.

Penyebab lutut bengkak

Lutut bengkak adalah kondisi yang sebaiknya tak dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, jika tidak diobati, pembengkakan lutut kronis atau berlangsung lama dapat menimbulkan sejumlah komplikasi berbahaya.

Ini mungkin termasuk:

  • Kerusakan jaringan sendi
  • Degradasi tulang rawan
  • Pelunakan tulang

Oleh sebab itu, pengobatan lutut bengkak biasanya dianjurkan. Penyebab lutut sendi bisa dikenali untuk membantu menentukan pengobatan terbaik atas keluhan ini.

Berikut ini adalah penyebab lutut bengkak yang bisa terjadi:

1. Cedera pada lutut

Trauma yang terjad pada tulang, ligamen, tendon, bursae, meniskus, atau tulang rawan artikular di lutut dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan di lutut.

Baca juga: 4 Penyebab Radang Sendi yang Umum Terjadi

Melansir Arthritis-health, cedera serius dapat menyebabkan darah membanjiri sendi lutut, menyebabkan pembengkakan, kehangatan, kekakuan, dan memar yang signifikan.

Kondisi ini dapat disebut sebagai hemarthrosis dan memerlukan perawatan medis yang mendesak.

Seseorang juga harus mencari perhatian medis jika mengalami nyeri lutut yang parah, jika kaki yang terkena tidak dapat menahan beban, atau jika ada kecurigaan patah tulang.

2. Osteoarthritis lutut

Degenerasi tulang rawan sendi lutut dapat mengakibatkan kelebihan produksi cairan sendi, menjadi penyebab lutut bengkak.

Lutut bengkak karena osteoarthritis lutut biasanya disertai dengan rasa sakit.

Faktanya, bukti menunjukkan orang yang mengalami nyeri lutut parah akibat osteoarthritis lebih mungkin mengalami pembengkakan lutut.

Baca juga: 6 Gejala Awal Osteoarthritis yang Perlu Diwaspadai

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Osteoarthritis Cartilage pada 2007 setidaknya menemukan bahwa:

  • Orang yang melaporkan nyeri lutut osteoartritis ringan hingga sedang memiliki rata-rata 7,0 ml cairan sendi di lutut yang terkena
  • Orang yang melaporkan nyeri lutut osteoartritis parah memiliki rata-rata lebih dari 20 ml (sekitar 4 sendok teh) cairan di lutut yang terkena

Pembengkakan lutut yang disebabkan oleh osteoarthritis biasanya ringan sampai sedang. Ketika pembengkakan tergolong parah, masalah lain mungkin menjadi penyebabnya.

Ada banyak perawatan di rumah untuk osteoartritis lutut.

Seorang dokter juga dapat meresepkan perawatan medis, seperti terapi fisik, dan melakukan suntikan terapeutik.

3. Bursitis (non-septik atau septik)

Di seluruh tubuh terdapat kantung kecil, tipis, berisi cairan yang disebut bursae.

Bantalan licin ini berfungsi mengurangi gesekan antara tulang dan jaringan lunak di sekitarnya, seperti kulit dan otot.

Lutut memiliki 11 bursae dan 2 di antaranya sangat rentan terhadap bursitis.

Baca juga: Bursitis

Ketika bursae menjadi meradang, kondisi itu disebut bursitis.

Bursae lutut yang meradang dapat terisi dengan kelebihan cairan, menyebabkan pembengkakan, atau air pada lutut.

Lutut yang bengkak akibat bursitis mungkin terasa seperti balon air. Ini mungkin terasa lembut dan menyakitkan.

Jenis bursitis lutut yang paling umum adalah bursitis prepatellar dan bursitis pes anserine.

Sementara sebagian besar kasus bursitis dapat diobati dengan perawatan medis di rumah dan tidak mendesak, bursitis septik dapat mengancam jiwa.

Kondisi ini terjadi ketika bursae telah terinfeksi mikroorganisme.

Pada kondisi bursitis septik, bursae bisa menjadi meradang dan terisi nanah.

Baca juga: 7 Gejala Radang Sendi Lutut yang Perlu Diketahui

Lutut yang bengkak mungkin tampak merah dan terasa panas, dan orang tersebut mungkin mengalami demam dan atau merasa tidak enak badan.

Orang harus mencari perhatian medis segera jika mereka berpikir gejala mereka mungkin disebabkan oleh bursitis septik.

4. Asam urat atau gout

Akumulasi kristal asam urat di sendi lutut dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sana.

Pembengkakan akibat asam urat sering terjadi pada malam hari, saat berbaring di tempat tidur.

Pembengkakan ini biasanya terjadi dengan cepat dan disertai dengan rasa sakit, kemerahan, dan kehangatan yang tiba-tiba menyiksa.

Meskipun paling mungkin memengaruhi jempol kaki, penyakit asam urat juga biasanya memengaruhi lutut, tumit, pergelangan kaki, dan punggung kaki.

Asam urat biasanya hanya memengaruhi satu sendi pada satu waktu. Serangan asam urat pertama kali biasanya terjadi pada pria berusia 30-an, 40-an, dan 50-an.

Baca juga: 4 Tahapan Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Sementara episode asam urat biasanya sembuh dengan sendirinya, pengobatan dan perawatan medis dapat membantu meringankan rasa sakit dan gejala lainnya.

Banyak orang dapat menurunkan kemungkinan serangan asam urat di masa depan, termasuk kerusakan sendi yang dapat ditimbulkannya dengan melakukan perubahan pola makan. Obat oral juga dapat diresepkan.

5. Pseudogout

Pseudogout adalah penyakit radang sendi mirip dengan penyakit asam urat.

Pseudogout juga disebabkan oleh akumulasi kristal mikroskopis di sendi.

Kristal kalsium pirofosfat dapat menumpuk di sendi lutut dan menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba, parah, dan pembengkakan di sana.

Kulit di atas sendi yang terkena mungkin tampak berubah warna.

Baca juga: 3 Gejala Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Perlu Diwaspadai

Pseudogout paling sering terjadi di lutut, tapi bisa juga memengaruhi bahu, siku, pergelangan kaki, pergelangan tangan, buku-buku jari besar, pinggul, atau tulang belakang.

Pseudogout bisa memengaruhi lebih dari satu sendi pada satu waktu dan mungkin dianggap keliru sebagai rheumatoid arthritis (rematik) atau osteoarthritis.

Dokter sering menyebut pseudogout sebagai calcium pyrophosphate deposition (CPPD) atau arthritis kristal kalsium pirofosfat akut (arthritis kristal CPP akut).

Menjadi lansia adalah faktor risiko yang paling signifikan untuk pseudogout.

Obat dan perawatan medis dapat membantu meringankan rasa sakit.

6. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis bisa juga menjadi penyebab lutut bengkak.

Rheumatoid arthritis adalah jenis radang sendi yang bisa memengaruhi setiap sendi di tubuh, tapi seringkali pada sendi tangan, pergelangan tangan, dan lutut.

Rheumatoid arthritis termasuk penyakit autoimun. Ini berarti rheumatoid arthritis merupakan hasil dari sistem kekebalan yang secara keliru menyerang jaringan sehat. Ini ditandai dengan peradangan yang merusak.

Rheumatoid arthritis cenderung memengaruhi sendi secara simetris. Jadi jika lutut kanan terpengaruh, lutut kiri juga bisa terpengaruh.

Baca juga: 8 Gejala Awal Rheumatoid Arthritis yang Perlu Diwaspadai

Selain nyeri sendi dan pembengkakan, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan gejala lain, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam ringan
  • Perasaan tidak sehat secara umum

Diagnosis dan pengobatan rheumatoid arthritis yang cepat dapat membantu meminimalkan kerusakan sendi jangka panjang.

7. Kista Baker

Kista Baker adalah benjolan berisi cairan (kista) di dalam lutut bagian belakang.

Kista bisa jadi disertai dengan rasa sakit dan kekakuan.

Rasa sakit mungkin bertambah buruk selama aktivitas tertentu, seperti meluruskan atau menekuk lutut atau setelah berdiri dalam waktu lama.

Baca juga: 11 Komplikasi Rheumatoid Arthritis yang Perlu Diwaspadai

Kista Baker terjadi ketika bursae yang terletak di belakang lutut, yang disebut bursae poplitea, terisi dengan cairan berlebih.

Nama lain untuk kista Baker adalah kista poplitea.

Meskipun kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dengan perawatan di rumah, beberapa orang mungkin ingin pergi ke dokter untuk mengeringkan cairannya.

8. Juvenile rheumatoid arthritis

Dilansir dari Health Line, juvenile rheumatoid arthritis adalah bentuk arthritis yang terjadi pada anak-anak, yaitu anak di bawah usia 17 tahun.

Penyakit ini bersifat kronis dan bisa berlangsung dalam beberapa bulan, bahkan tahun.

Juvenile rheumatoid arthritis dapat menjadi penyebab lutut bengkak dan rasa sakit di lutut. Kondisi ini pada gilirannya bisa menyebabkan anak tampak kikuk atau jarang bergerak.

Rasa sakit akibat juvenile rheumatoid arthritis mungkin paling terlihat pada pagi hari.

Juvenile rheumatoid arthritis sering memengaruhi sendi besar, termasuk lutut dan dapat memengaruhi lebih dari satu sendi pada satu waktu.

Baca juga: 13 Hal yang Penting Diketahui tentang Rematik

Anak-anak dengan juvenile rheumatoid arthritis juga dapat mengalami demam atau ruam-ruam di kulit.

Para orang tua harus menghubungi dokter jika mencurigai anak mereka memiliki juvenile rheumatoid arthritis.

9. Penyakit Osgood-Schlatter

Penyakit Osgood-Schlatter adalah peradangan pada tendon patela di lutut.

Kondisi ini dapat menyebabkan lutut menjadi bengkak dan nyeri.

Selain itu, bagian paling atas tulang kering (di bagian bawah lutut) dapat terlihat dan kulit di atas area ini mungkin terasa lembut untuk disentuh.

Penyakit Osgood-Schlatter paling sering ditemukan pada atlet muda yang bermain olahraga yang membutuhkan banyak lompat dan atau berlari.

Baca juga: 7 Jenis Arthritis Autoimun, Bukan Hanya Rematik

Anak-anak yang mengalami kodisi ini mungkin melaporkan sesak di bagian depan atau belakang paha.

Proses diagnostik mungkin termasuk mendapatkan X-ray.

Setelah diagnosis, kondisi ini biasanya dapat diobati di rumah dan akan sembuh seiring pertumbuhan anak.

10. Septic arthritis

Bakteri atau mikroorganisme lain dapat menembus lapisan halus yang mengelilingi sendi lutut, menginfeksi sendi dan berpotensi menyebabkannya terisi nanah.

Pembengkakan lutut disertai nyeri lutut yang hebat dan demam bisa menjadi tanda septic arthritis.

Gejala dapat berkembang dengan cepat, selama berjam-jam atau berhari-hari.

Jika infeksi yang mendasari menyebar ke aliran darah, itu bisa mengancam jiwa.

Penderita harus mencari perhatian medis segera jika mereka mencurigai memiliki gejala septic arthritis.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Nyeri Radang Sendi Secara Alami

11. Reactive arthritis (termasuk sindrom Reiter)

Jenis infeksi bakteri tertentu (misalnya Klamidia dan infeksi saluran cerna) dapat memacu respons imun inflamasi dalam tubuh yang dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada persendian.

Terkadang gejala reactive arthritis bisa sembuh dengan sendirinya atau dengan obat antiinflamasi yang dijual bebas.

Namun, kasus serius atau kronis memerlukan perhatian medis.

12. Tumor

Meskipun relatif jarang, tumor jinak atau ganas dapat menjadi penyebab lutut bengkak.

Pembengkakan dapat disertai dengan rasa sakit yang terasa pegal dan tumpul.

Rasa sakit mungkin lebih terlihat di malam hari atau saat mulai berolahraga atau meningkatkan aktivitas.

Tumor juga bisa disertai demam, penurunan berat badan, dan keringat malam.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami

Untuk memastikan penyebab lutut bengkak, dokter dapat dimintai bantuan.

Untuk mendiagnosis penyebab keluhan ini, dokter akan menggunakan proses eliminasi, mengesampingkan diagnosis yang berbeda sampai yang benar diidentifikasi.

Untuk melakukan ini, dokter mungkin ingin mengambil cairan dari kapsul sendi atau bursae yang bengkak. Proses ini disebut aspirasi.

Aspirasi sendi yang bengkak (arthrocentesis) atau bursae dapat membantu meringankan ketidaknyamanan, dan analisis cairan dapat membantu mendiagnosis penyebab pembengkakan lutut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com