Setiap orang berisiko terkena penyakit gusi. Tapi paling sering terjadi setelah usia 30 tahun.
Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk perkembangan penyakit gusi.
Diabetes dan mulut kering juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit gusi.
Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk
Gejala penyakit gusi dapat meliputi:
Gingivitis adalah istilah medis dari penyakit gusi. Sementara, periodontitis adalah penyakit gusi tahap lanjut.
Pemeriksaan gigi secara teratur, menyikat gigi, dan flossing sangat mungkin dapat mencegah terjadinya penyakit gusi.
Siapa saja sebaiknya dapat menemui dokter gigi jika memiliki tanda-tanda penyakit gusi.
Perawatan dapat mencegah masalah lebih lanjut seperti kehilangan gigi.
Kanker mulut merupakan penyakit serius dan mematikan.
Baca juga: 7 Gejala Awal Kanker Mulut yang Harus Diwaspadai
Kanker mulut dilaporkan telah memengaruhi jutaan orang dan lebih sering terjadi setelah usia 40,5 tahun.
Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut seringkali dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.
Faktor risiko terbesar untuk terjadinya kanker mulut adalah:
Gejala kanker mulut atau tenggorokan meliputi:
Kunjungan gigi secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker mulut sejak dini.
Tanyakan kepada dokter gigi apakah pemeriksaan kanker mulut merupakan bagian dari pemeriksaan biasa mereka.
Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak
Sementara itu, siapa saja sebaiknya dapat sesegera mungkin menemui dokter gigi jika:
Beberapa jenis sariawan dapat mengganggu.
Sariawan biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali bisa bertahan lebih dari dua minggu.
Beberapa jenis sariawan yang umum terjadi meliputi:
Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan Secara Alami
Dilansir dari Medical News Today, erosi gigi adalah hilangnya struktur gigi.
Kondisi ini disebabkan oleh asam yang menyerang email.
Gejala dapat berkisar dari kepekaan hingga masalah yang lebih parah seperti retak.