Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut yang Umum Terjadi

Kompas.com - 17/11/2021, 12:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ada banyak jenis masalah kesehatan gigi dan mulut yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan.

Untungnya, kebanyakan masalah kesehatan ini dapat dicegah.

Dibutuhkan upaya menyikat gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, makan makanan yang sehat dan pemeriksaan gigi secara teratur untuk bisa terhindari dari berbagai gangguan kesehatan gigi dan mulut.

Baca juga: 8 Penyebab Sakit Gigi yang Sering Terjadi

Masalah kesehatan gigi dan mulut

Mendidik diri sendiri tentang berbagai jenis masalah kesehatan gigi dan mulut yang bisa terjadi dan penyebabnya juga bisa sangat membantu dalam upaya pencegahan.

Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum terjadi:

1. Bau mulut

Memiliki bau mulut atau dalam dunia medis disebut halitosis terkadang bisa dianggap memalukan oleh sebagain orang.

Dilansir dari Verywell Health, studi mengatakan kondisi gigi dan mulut yang harus disalahkan pada sekitar 85 peren orang dengan bau mulut yang terus-menerus.

Gangguan kesehatan mulut yang bisa menjadi penyebab bau mulut di antarannya, yakni:

Baca juga: 9 Cara Mengobati Sakit Gigi Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Obat kumur secara umum dapat digunakan untuk menutupi bau mulut yang disebabkan oleh berbagai masalah di atas.

Tapi, jika memiliki bau mulut kronis, siapa saja disarankan untuk dapat mengunjungi dokter gigi untuk melihat apa yang ada di balik keluhan tersebut.

2. Kerusakan gigi

Kerusakan gigi (gigi berlubang) adalah masalah kesehatan mulut yang umum terjadi.

Kerusakan gigi dapat terjadi ketika plak bergabung dengan gula dan atau pati dari makanan yang dimakan.

Kombinasi tersebut bisa menghasilkan asam yang menyerang email gigi.

Seseorang bisa mendapatkan gigi berlubang pada usia berapa pun.

Gigi berlubang bukan hanya bisa dialami oleh anak-anak.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Karang Gigi yang Baik Dilakukan

Penuaan dan erosi email normal dapat pula menjadi penyebab gigi berlubang.

Cara terbaik untuk mencegah kerusakan gigi adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari, flossing setiap hari, dan melakukan pemeriksaan gigi secara teratur.

Selain itu, makan makanan sehat dan hindari makanan ringan dan minuman tinggi gula.

Jangan ragu untuk bisa menanyakan kepada dokter gigi tentang lebih banyak cara untuk menjaga kesehatan gigi.

3. Penyakit gusi (periodontal)

Penyakit gusi adalah infeksi pada gusi di sekitar gigi.

Penyakit gusi juga merupakan penyebab utama kehilangan gigi pada orang dewasa.

Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit gusi dan masalah jantung.

Setiap orang berisiko terkena penyakit gusi. Tapi paling sering terjadi setelah usia 30 tahun.

Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk perkembangan penyakit gusi.

Diabetes dan mulut kering juga meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit gusi.

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

Gejala penyakit gusi dapat meliputi:

  • Bau mulut
  • Gusi merah, bengkak, lunak, atau berdarah
  • Gigi sensitif
  • Sakit saat mengunyah

Gingivitis adalah istilah medis dari penyakit gusi. Sementara, periodontitis adalah penyakit gusi tahap lanjut.

Pemeriksaan gigi secara teratur, menyikat gigi, dan flossing sangat mungkin dapat mencegah terjadinya penyakit gusi.

Siapa saja sebaiknya dapat menemui dokter gigi jika memiliki tanda-tanda penyakit gusi.

Perawatan dapat mencegah masalah lebih lanjut seperti kehilangan gigi.

4. Kanker mulut

Kanker mulut merupakan penyakit serius dan mematikan.

Baca juga: 7 Gejala Awal Kanker Mulut yang Harus Diwaspadai

Kanker mulut dilaporkan telah memengaruhi jutaan orang dan lebih sering terjadi setelah usia 40,5 tahun.

Sama seperti jenis kanker lainnya, kanker mulut seringkali dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diobati pada tahap awal.

Faktor risiko terbesar untuk terjadinya kanker mulut adalah:

  • Merokok atau mengunyah tembakau
  • Penggunaan alkohol
  • Infeksi human papillomavirus (HPV)

Gejala kanker mulut atau tenggorokan meliputi:

  • Luka di mulut atau sariawan
  • Benjolan
  • Area kasar di mulut
  • Kemampuan menggigit berubah 
  • Kesulitan mengunyah atau menggerakkan lidah atau rahang

Kunjungan gigi secara teratur dapat membantu mendeteksi kanker mulut sejak dini.

Tanyakan kepada dokter gigi apakah pemeriksaan kanker mulut merupakan bagian dari pemeriksaan biasa mereka.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini Pentingnya Merawat Gigi Susu pada Anak

Sementara itu, siapa saja sebaiknya dapat sesegera mungkin menemui dokter gigi jika:

  • Perhatikan gejala kanker mulut
  • Memiliki masalah mengunyah atau menelan
  • Mengalami kesulitan menggerakkan lidah atau rahang

5. Sariawan

Beberapa jenis sariawan dapat mengganggu.

Sariawan biasanya tidak perlu dikhawatirkan kecuali bisa bertahan lebih dari dua minggu.

Beberapa jenis sariawan yang umum terjadi meliputi:

  • Canker sores (ulkus aphthous): Ini terjadi di dalam mulut, bukan di bibir. Canker sores tidak menular dan dapat dipicu oleh banyak penyebab berbeda
  • Cold sore yang dikenal juga dengan istilah herpes simpleks atau fever blister: Disebabkan oleh virus Herpes simpleks, jenis sariawan ini biasanya terjadi di tepi bibir luar. Jenis sariawan ini menular. Cold sores datang dan pergi tetapi tidak dapat disembuhkan
  • Thrush (kandidiasis oral): Luka infeksi jamur di mulut ini dapat terjadi pada bayi, pemakai gigi tiruan, penderita diabetes, dan orang yang dirawat karena kanker

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan Secara Alami

6. Erosi gigi

Dilansir dari Medical News Today, erosi gigi adalah hilangnya struktur gigi.

Kondisi ini disebabkan oleh asam yang menyerang email.

Gejala dapat berkisar dari kepekaan hingga masalah yang lebih parah seperti retak.

Erosi gigi sering terjadi, tetapi mudah dicegah dengan perawatan mulut yang tepat

 

7. Gigi sensitif

Gigi sensitif juga termasuk masalah kesehatan mulut yang umum terjadi.

Sensitivitas dapat melibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan dari:

  • Permen
  • Udara dingin
  • Minuman panas
  • Minuman dingin
  • Es krim

Gigi sensitif dapat membuat aktivitas menyikat gigi dan flosshing terasa menyakitkan.

Tapi gigi sensitif bisa diobati.

Jadi bicarakan dengan dokter gigi tentang keluhan itu.

Sensitivitas bisa menjadi tanda gigi retak atau abses yang perlu dirawat oleh dokter gigi.

Jika tidak, seseorang berisiko kehilangan gigi atau terkena infeksi pada tulang rahang.

Jika tiba-tiba mengalami sensitivitas gigi, sebaiknya buatlah janji dengan dokter gigi.

Dokter gigi dapat melihat apakah seseorang memiliki masalah yang perlu diobati atau tidak.

Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19?

8. Sakit gigi dan kegawatan gigi dan mulut (dental emergency)

Dental emergency membutuhkan perawatan segera seperti keadaan darurat lainnya.

Masalah umum yang memerlukan kunjungan mendesak ke dokter gigi meliputi:

  • Gigi patah atau retak
  • Abses gigi yang menyebabkan kesulitan menelan
  • Kehilangan gigi karena kecelakaan
  • Luka parah pada lidah, bibir, atau mulut Anda

Hubungi dokter gigi segera tentang masalah ini.

Bahkan pada akhir pekan dan malam hari, seseorang perlu mendapatkan penanganan untuk dental emergency.

9. Senyum yang tidak menarik

Senyum yang tidak menarik secara teknis bukanlah "gangguan kesehatan mulut".

Tapi, kondisi ini bisa juga menjadi alasan bagi beberapa orang untuk apat pergi ke dokter gigi.

Merasa tidak memiliki senyum yang menarik mungkin saja dapat menurunkan harga diri.

Untungnya, dengan alat dan teknik perawatan gigi dan mulut saat ini, sering kali persoalan itu dapat diperbaiki.

Perubahan kosmetik mungkin termasuk:

  • Pemutih gigi
  • Gigi palsu
  • Ortodontik, misalnya kawat gigi dan retainer gigi

Baca juga: 5 Tips Aman Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com