Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Makanan yang Pantang Dikonsumsi Ibu Hamil

Kompas.com - 05/12/2021, 06:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sangat disarankan untuk menghindari ikan mentah dan kerang, termasuk banyak hidangan sushi.

Baca juga: 5 Makanan Penambah Tensi Darah untuk Penderita Darah Rendah

2. Daging mentah

Daging mentah atau setengah matang adalah makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil dan bayinya, karena berpotensi menyimpan bakteri atau parasit.

Beberapa bakteri atau parasit dalam daging mentah atau setengah matang yang dikahawatirkan menginfeksi ibu hamil dan bayinya, adalah Toksoplasma, E coli, Listeria, dan Salmonella.

Bakteri atau parasit tersebut dapat mengancam kesehatan jabang bayi, dengan berpotensi menyebabkan lahir mati atau penyakit neurologis yang parah, seperti cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi.

Sebagian besar bakteri ditemukan di permukaan potongan daging utuh atau tinggal di dalam serat otot.

Beberapa potongan daging utuh yang mungkin aman dikonsumsi, meski dimasak setengah matang, yaitu tenderloin, sirloin, atau ribeye, dari daging sapi, domba.

Namun dengan catatan bahwa potongan daging itu masih utuh atau belum dipotong-potong saat diolah, dan bagian luar daging itu benar-benar matang dimasak.

Sedangkan daging, seperti daging patty daging, daging cincang, daging babi, dan unggas, tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang oleh ibu hamil.

Daging yang diawetkan beku atau produk daging olahan, seperti salami, pepperoni, chorizo dan prosciutto, juga harus diwaspadai untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, kecuali dimasak dengan matang.

Daging buruan juga berpotensi menjadi makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil karena bisa mengandung timbal hasil tembakan.

3. Daging jeroan

Daging jeroan merupakan sumber berbagai nutrisi, meliputi zat besi, vitamin B12, vitamin A, seng, selenium, dan tembaga.

Namun, mengkonsumsi terlalu banyak daging jeroan bisa berbahaya bagi ibu hamil.

NHS memperingatkan bahwa jeroan dan produk jeroan, seperti hati kaya vitamin A berbasis hewani di dalamnya, yang bisa membaahayakan bagi bayi dalam kandungan.

Healthline.com menyebut, mengkonsumsi preformed vitamin A terlalu banyak, terutama pada trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan kelainan bawaan dan keguguran.

Yang terbaik adalah menjaga konsumsi daging jeroan, seperti hati hanya beberapa ons seminggu sekali. 

Mengutip berita Kompas.com sebelumnya, ahli gizi Dr dr Tan Shot Yen menyebutkan, "Dalam 100 gram hati ayam (sepasang), ada (retinol) sekitar 3.000-an mcg."

Padahal kebutuhan ibu hamil terhadap retinol sebanyak 750-770 mcg/hari.   

4. Telur mentah

Telur mentah juga makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil karena dapat terkontaminasi bakteri Salmonella.

Gejala infeksi Salmonella itu demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.

Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi Salmonella dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau lahir mati.

Mengutip Healthline.com, disebutkan macam makanan yang telurnya bisa tidak matang benar, di antaranya adalah telur orak-arik, telur rebus, saus hollandaise, dan mayones.

Sebagian besar produk komersial yang mengandung telur mentah dibuat dengan telur yang dipasteurisasi, sehingga aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

Untuk amannya, ibu hamil harus memastikan telur selalu diimasak hingga matang atau menggunakan telur yang sudah dipasteurisasi.

Baca juga: 8 Makanan yang Bisa Mengontrol Gula Darah

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau