KOMPAS.com - Beberapa wanita acapkali ketar-ketir ketika terjadi nyeri di bawah payudara kanan.
Ada banyak alasan kenapa payudara kanan bawah nyeri. Salah satu bagian payudara sakit ini terkadang bisa jadi tanda kondisi atau masalah kesehatan tertentu.
Untuk diketahui, rasa sakit tersebut tidak selalu berasal dari payudara. Terkadang sumber nyeri juga dapat berasal dari paru-paru sampai organ pencernaan.
Kenali beberapa kemungkinan sumber rasa sakit di bawah payudara kanan bawah lewat penjealasan berikut ini.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara Tahap Awal, Tak Selalu Benjolan
Beberapa kemungkinan penyebab rasa sakit ini disebabkan oleh cedera, infeksi, ketegangan otot, peradangan, dan masalah pencernaan. Berikut beberapa di antaranya:
Dilansir dari Medical News Today, cedera pada tulang rusuk atau area dada sering terjadi dan bisa sangat menyakitkan.
Tergantung di mana cedera terjadi, rasa sakit ini dapat bermanifestasi di bawah salah satu atau kedua payudara.
Kemungkinan penyebab cedera dada meliputi pukulan di area dada, jatuh, batuk parah, atau imbas operasi pada bagian dada.
Selain rasa nyeri di bawah payudara kanan, gejala cedera lainnya bisa memicu pembengkakan dan memar. Cedera yang kuat juga dapat menyebabkan tulang rusuk memar atau patah.
Orang yang pulih dari operasi pada payudara atau daerah dada juga mungkin mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan di bawah satu atau kedua payudara.
Baca juga: Payudara Gatal Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Otot yang menegang dapat menyebabkan nyeri di bawah payudara kanan.
Ketegangan otot dada dapat terjadi karena beberapa hal, seperti saat melempar, mengangkat barang berat, dan menggunakan alat atau peralatan berat.
Fluktuasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi juga bisa jadi payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Nyeri tekan ini biasanya terjadi sekitar seminggu sebelum menstruasi dan dapat mempengaruhi satu atau kedua payudara.
Baca juga: 10 Penyebab Payudara Sakit dan Kapan Perlu Waspada
Costochondritis adalah peradangan tulang rawan di sendi costochondral yang merupakan daerah tempat tulang rusuk bertemu tulang dada.
Gejala utama costochondritis adalah nyeri dada yang dapat terjadi pada satu atau kedua sisi dada.
Rasa sakit ini bisa tajam dan mungkin bertambah buruk saat menarik napas dalam-dalam atau batuk. Terkadang, muncul nyeri tekan di sekitar tulang dada.
Costochondritis biasanya tidak menyebabkan gejala yang parah, seperti sesak napas, demam, atau pusing.
Dokter tidak sepenuhnya memahami apa penyebab costochondritis. Tetapi, mungkin disebabkan cedera dada, aktivitas fisik yang intens, batuk parah, atau infeksi dada.
Kantung empedu adalah organ kecil di sisi kanan tubuh yang menyimpan empedu dari hati.
Jika empedu mengandung terlalu banyak kolesterol atau bilirubin, atau jika kantong empedu seseorang tidak dikosongkan dengan benar, batu empedu dapat terbentuk.
Kebanyakan batu empedu lewat tanpa menimbulkan masalah. Namun, batu empedu yang menghalangi aliran empedu di saluran empedu dapat menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Episode nyeri akibat penyumbatan ini disebut serangan kandung empedu atau kolik bilier.
Rasa sakit akibat serangan kandung empedu biasanya terjadi di bawah payudara kanan dan bisa berlangsung selama beberapa jam.
Serangan yang berlangsung lebih dari beberapa jam dapat menyebabkan komplikasi. Seperti penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata), mual dan muntah, dan demam.
Baca juga: 3 Penyebab Payudara Sakit saat Ditekan tapi Tidak Ada Benjolan
Hernia hiatus terjadi ketika bagian lambung meluncur ke atas melalui hiatus, yang merupakan lubang di diafragma.
Diafragma adalah lembaran otot besar dan tipis yang memisahkan rongga dada dari perut.
Hernia hiatus tidak selalu menimbulkan gejala yang nyata, tetapi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
Beberapa contoh gejala GERD di antaranya nyeri dada, nyeri ulu hati, tenggorokan sakit saat menelan, sesak napas, mual dan muntah.
Irritable bowel syndrome (IBS) menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti sakit perut dan perubahan buang air besar seseorang.
Gejala-gejala ini cenderung bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari orang ke orang.
Beberapa gejala IBS di antaranya perut kembung dan begah, sembelit atau diare, perasaan tidak lega setelah buang air besar, feses yang mengandung lendir berwarna keputihan, dan terkadang nyeri dada sisi kanan.
Baca juga: Payudara Sakit saat Hamil Muda, Normalkah?
Pleura membentuk membran besar dan tipis yang terlipat membentuk dua lapisan. Satu lapisan membungkus paru-paru dan lapisan lainnya melapisi bagian dalam rongga dada. Ruang antara dua lapisan ini disebut ruang pleura.
Peradangan pada pleura disebut pleuritis dan dapat menyebabkan kedua lapisan tersebut saling bergesekan. Gesekan ini dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam saat batuk atau bernapas dalam-dalam.
Adanya gangguan pada pleura dapat menyebabkan nyeri di bawah payudara kanan yang tajam.
Beberapa gejala gangguan pleura lainnya di antaranya batuk, demam dan menggigil, sesak napas, kelelahan, sesak dada, penurunan berat badan, dan warna kebiruan pada kulit.
Pneumonia adalah peradangan menular pada kantung udara kecil di paru-paru, yang menyebabkannya paru-paru terisi cairan.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk nyeri dada tajam yang biasanya memburuk dengan pernapasan dalam atau batuk. Nyeri ini terkadang bisa sampai di bawah payudara kanan atau kiri.
Gejala lain dari radang paru-paru demam dan menggigil, batuk terus-menerus yang menghasilkan lendir berwarna kehijauan atau kekuningan, kehilangan nafsu makan, kelelahan dan tingkat energi rendah, kebingungan, mual, dan sesak napas.
Gejala awal pneumonia bisa mirip dengan flu biasa dan bisa datang tiba-tiba atau berangsur-angsur memburuk selama beberapa hari. Gejala dapat bervariasi dari ringan hingga berat.
Demikian penjelasan kemungkinan penyebab nyeri di bawah payudara kanan. Jika Anda khawatir dengan masalah kesehatan ini, jangan sungkan untuk berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Payudara Sakit tapi Tidak Ada Benjolan, Ciri-ciri Kanker Payudara?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.