Secara khusus, ini mempengaruhi produksi sel darah putih (leukosit) yang melawan infeksi.
Hal ini dapat membuat seseorang dengan leukemia rentan terhadap infeksi.
Seseorang mungkin mengalami demam dan keringat malam saat tubuh menaikkan suhunya untuk melawan infeksi.
Sel leukemia juga dapat memicu respons inflamasi dalam tubuh, yakni kondisi ketika tubuh berusaha untuk membunuh sel kanker.
Baca juga: Tak Hanya Kanker, Ini 3 Penyebab Munculnya Benjolan di Tubuh
Keringat malam bisa terjadi saat cuaca panas, saat seseorang kepanasan karena terlalu banyak lapisan tempat tidur, atau sebagai gejala menopause.
Seseorang sering dapat mengenali apakah keringat malam mereka berhubungan dengan leukemia atau kanker darah lainnya berdasarkan suhu dan jumlah keringat.
Berkeringat di malam hari mungkin berhubungan dengan leukemia ketika berlebihan, menyebabkan seseorang bangun dengan keringat, bahkan ketika berada di ruangan yang sejuk dan nyaman.
Dalam beberapa kasus, keringat mungkin sangat berlebihan hingga pakaian atau sprei seseorang menjadi basah.
Selain itu, gejala lain biasanya menyertai keringat malam terkait leukemia, termasuk :
Pada anak-anak, gejala mungkin juga termasuk:
Baca juga: Deodoran Bisa Memicu Kanker Payudara, Begini Alasannya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.