Limfedema adalah gangguan kelenjar getah bening yang membuat cairan menumpuk di sistem limfatik. Kondisi ini rawan menyebabkan infeksi, luka susah sembuh, sampai sesak napas.
Kaki bengkak juga bisa jadi tanda penyakit jantung. Ketika jantung bermasalah, jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar. Akibatnya, tungkai, pergelangan kaki, telapak kaki bengkak. Selain kaki bengkak, penderita juga merasakan sesak napas, lemas, batuk, perut bengkak, mual, atau muntah.
Penyakit liver dapat menghambat produksi albumin. Albumin adalah protein yang membantu menghentikan kebocoran darah dari pembuluh darah. Ketika albumin berkurang, cairan bisa menumpuk di kaki.
Penyebab kaki bengkak terkadang berasal dari penyakit ginjal. Selain kaki bengkak, gejala penyakit ginjal lainnya yakni susah kencing, sesak napas, mengantuk, lemas, dada sakit, kejang, mual, dan merasa kebingungan.
Baca juga: Kaki Bengkak setelah Melahirkan: Penyebab dan Cara Mengatasi
Cara mengatasi kaki bengkak perlu disesuaikan dengan akar penyebabnya. Terutama jika kaki bengkak terkait suatu penyakit.
Di luar penyakit tertentu, kaki bengkak bisa diatasi dengan beberapa cara sederhana. Melansir NHS, berikut beberapa di antaranya:
Jika beragam cara mengatasi kaki bengkak di atas sudah dijajal tapi masalah kesehatan ini tak kunjung sembuh, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab kaki bengkak. Setelah itu, penderita bakal diobati sesuai akar penyakit.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kaki Bengkak Karena Jantung Bermasalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.