KOMPAS.com - Kaki bengkak adalah salah satu masalah kesehatan yang kerap bikin ketar-ketir dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bengkak pada kaki ini bisa muncul di pergelangan kaki, punggung kaki, tungkai, atau seluruh bagian kaki.
Penyebab kaki bengkak bisa beragam; seperti cedera, infeksi, efek asupan dan obat, sampai tanda suatu penyakit. Kenali beberapa di antaranya.
Baca juga: Kaki Bengkak Pasca Melahirkan, Begini Cara Mengatasinya…
Melansir Medical News Today, terdapat beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak, antara lain:
Edema adalah pembengkakan karena cairan menumpuk di salah satu jaringan tubuh. Bengkak edema ditandai dengan kulit yang mengkilap, bengkak tetap berlekuk setelah ditekan, bengkak tersa tidak nyaman, sampai susah berjalan.
Cedera pada kaki seperti terkilir dan ligamen terlalu meregang juga bisa menyebabkan kaki bengkak.
Ibu hamil biasanya merasakan kaki bengkak karena penumpukan cairan dan tekanan pada pembuluh darah vena meningkat.
Ibu hamil perlu waspada apabila kaki bengkak muncul tiba-tiba dan bengkaknya parah. Kondisi ini bisa jadi tanda preeklamsia. Selain kaki bengkak, gejala lainnya yakni sakit kepala, pusing, muntah, dan ganggua penglihatan.
Terlalu lama duduk dan kurang bergerak, memakai sepatu kekecilan, atau kelebihan berat badan juga bisa menyebabkan kaki bengkak.
Baca juga: 7 Penyebab Kaki Bengkak Terkait Gejala Penyakit Apa Saja
Beberapa obat seperti terapi hormon, penurun tekanan darah, steroid, antidepresan, antiperadangan, pengontrol tekanan darah juga bisa memiliki efek samping kaki bengkak.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan cairan tertahan di beberapa bagian tubuh, seperti kaki. Kondisi ini bisa menyebabkan kaki bengkak.
Ketika tubuh kepanasan, kaki bisa bengkak karena pembuluh darah melebar. Pelebaran pembuluh darah ini tujuannya untuk mendinginkan tubuh.
Penyebab kaki bengkak juga bisa berasal dari infeksi pada luka atau lecet di bagian kaki.
Insufisiensi vena terjadi ketika aliran darah ke seluruh tubuh terganggu. Kondisi ini bisa disebabkan kerusakan katup, sehingga darah bocor ke pembuluh darah dan memicu penumpukan cairan di tubuh bagian bawah.
Baca juga: 3 Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Pengentalan darah terjadi ketika darah tidak dapat mengalir lancar. Dampaknya, trombosit darah saling menempel dan membentuk gumpalan, termasuk di kaki. Kondisi ini bisa berbahaya karena memicu penyumbatan pembuluh darah.
Limfedema adalah gangguan kelenjar getah bening yang membuat cairan menumpuk di sistem limfatik. Kondisi ini rawan menyebabkan infeksi, luka susah sembuh, sampai sesak napas.
Kaki bengkak juga bisa jadi tanda penyakit jantung. Ketika jantung bermasalah, jantung tidak dapat memompa darah dengan lancar. Akibatnya, tungkai, pergelangan kaki, telapak kaki bengkak. Selain kaki bengkak, penderita juga merasakan sesak napas, lemas, batuk, perut bengkak, mual, atau muntah.
Penyakit liver dapat menghambat produksi albumin. Albumin adalah protein yang membantu menghentikan kebocoran darah dari pembuluh darah. Ketika albumin berkurang, cairan bisa menumpuk di kaki.
Penyebab kaki bengkak terkadang berasal dari penyakit ginjal. Selain kaki bengkak, gejala penyakit ginjal lainnya yakni susah kencing, sesak napas, mengantuk, lemas, dada sakit, kejang, mual, dan merasa kebingungan.
Baca juga: Kaki Bengkak setelah Melahirkan: Penyebab dan Cara Mengatasi
Cara mengatasi kaki bengkak perlu disesuaikan dengan akar penyebabnya. Terutama jika kaki bengkak terkait suatu penyakit.
Di luar penyakit tertentu, kaki bengkak bisa diatasi dengan beberapa cara sederhana. Melansir NHS, berikut beberapa di antaranya:
Jika beragam cara mengatasi kaki bengkak di atas sudah dijajal tapi masalah kesehatan ini tak kunjung sembuh, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui penyebab kaki bengkak. Setelah itu, penderita bakal diobati sesuai akar penyakit.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Kaki Bengkak Karena Jantung Bermasalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.