Seseorang yang mengalami stroke mungkin menunjukkan beberapa gejala atau hanya satu, seperti kelemahan satu sisi.
Stroke memotong aliran darah ke otak, merampas sel-sel otak dari oksigen dan nutrisi.
Jika seseorang tidak mendapatkan perhatian medis dengan cepat, mereka berisiko mengalami kerusakan otak permanen atau kematian.
Studi tahun 2015 berjudul "Sex Differences in Stroke Recovery" menunjukkan bahwa pria yang pernah mengalami stroke dapat meninggalkan rumah sakit dengan kecacatan yang lebih sedikit daripada wanita.
Setelah stroke, pria juga cenderung memiliki tingkat aktivitas harian yang lebih tinggi.
Ini mungkin karena pria cenderung lebih muda daripada wanita ketika mereka mengalami stroke.
Baca juga: Serangan Iskemik Transien (Stroke Ringan)
Akibatnya, tubuh mereka mungkin lebih mampu pulih.
Pemulihan setelah stroke tergantung pada banyak faktor, termasuk:
Beberapa orang pulih sepenuhnya dari stroke dan tidak mengalami efek yang bertahan lama. L
ainnya memerlukan terapi fisik jangka panjang dan obat-obatan, seperti: