Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Arti Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

Kompas.com - 03/01/2022, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Topik mengenai kesehatan mental kini menjadi hal yang banyak dibicarakan orang.

Orang-orang nampaknya mulai menyadari pentingnya kesehatan mental. Di sisi lain, tak sedikit pula yang melakukan self diagnosi yang justru memicu risiko.

Untuk menghindari salah kaprah mengenai kesehatan mental, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sehat secara mental.

Baca juga: Makan Daging Mentah Amankah?

Apa itu kesehatan mental?

Melansir Mayo Clinic, Kesehatan mental adalah kesehatan keseluruhan tentang cara Anda berpikir, mengatur perasaan, dan berperilaku.

Terkadang orang mengalami gangguan yang signifikan dalam fungsi mental ini.

Gangguan mental dapat muncul ketika pola atau perubahan dalam berpikir, merasa atau berperilaku menyebabkan penderitaan atau mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi seperti menjaga hubungan baik dengan keluarga, pasangan atau teman, mengurangi kemampuan dalam bekerja, dan sejenisnya.

Norma budaya dan kondisi sosial juga berperan dalam menentukan kesehatan mental seseorang. Selain itu, tidak ada ukuran standar budaya untuk menentukan apakah suatu perilaku normal atau tidak.

Apa yang mungkin normal di satu masyarakat mungkin menjadi penyebab kekhawatiran di masyarakat lain.

Bagaimana mendiagnosis gangguan kesehatan mental?

Hanya seorang profesional kesehatan mental yang bisa dan diperbolehkan untuk mendiagnosis apakah seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau tidak.

Diagnosis tersebut juga dibuat berdasarkan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM).

DSM adalah panduan yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association yang menjelaskan tanda dan gejala dari beberapa ratus kondisi kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, gangguan makan, gangguan stres pasca-trauma dan skizofrenia.

DSM memberikan kriteria untuk membuat diagnosis berdasarkan sifat, durasi dan dampak dari tanda dan gejala. Ini juga menjelaskan perjalanan penyakit yang khas, faktor risiko dan kondisi umum yang ada.

Pedoman diagnostik lain yang umum digunakan adalah Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD) dari Organisasi Kesehatan Dunia.

Baca juga: 5 Efek Buruk Self Diagnose

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental?

Agar Anda bisa sehat secara mental, Anda bisa melakukan hal berikut:

1. Bicaralah dengan seseorang yang Anda percayai

Berbicara dengan seseorang yang Anda percayai – baik itu teman, anggota keluarga, atau kolega – dapat membantu.

Anda mungkin merasa lebih baik jika Anda dapat secara terbuka untuk berbagi apa yang Anda alami dengan seseorang yang Anda percayai.

2. Jaga kesehatan fisik

Menjaga kesehatan fisik membantu meningkatkan kesehatan mental Anda.

Karena itu, sebaiknya Anda rutin berolahraga minimal 30 menit sehat. Anda juga perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

3. Lakukan aktivitas yang Anda sukai

Cobalah untuk terus melakukan kegiatan yang menurut Anda bermakna dan menyenangkan, seperti memasak untuk diri sendiri atau orang yang Anda cintai, bermain dengan hewan peliharaan Anda, berjalan-jalan di taman, membaca buku, atau menonton film atau serial TV.

Melakukan rutinitas yang teratur dan aktivitas yang membuat Anda merasa bahagia akan membantu Anda menjaga kesehatan mental.

4. Jauhi zat berbahaya

Jangan menggunakan zat berbahaya seperti alkohol atau rokok, atau obat-obatan terlarang untuk mengatasi apa yang Anda rasakan.

Meskipun alkohol, rokok, atau narkoba bisa mendatangkan ketenangan, hal itu hanya berlaku sesaat dan Anda bisa mendatangkan risiko kesehatan jangka panjang,
.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Minum Air Putih Terlalu Banyak Bisa Berbahaya, Ini Rekomendasi Jumlah Aman Tiap Hari
Health
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Pakar Gizi BGN: Menu MBG Wajib Sesuai AKG dan Keanekaragaman Pangan
Health
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
5 Faktor Risiko Pengapuran Lutut: Bisa Terjadi Sebelum Tua jika Diabaikan
Health
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
1 dari 3 Orang Dewasa di Indonesia Derita Hipertensi Tanpa Disadari
Health
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau