KOMPAS.com - Sakit kepala dehidrasi dapat terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan.
Sakit kepala jenis ini bisa relatif ringan atau separah sakit kepala migrain.
Melansir dari Medical News Today, pada dasarnya, tubuh membutuhkan keseimbangan cairan dan elektrolit agar dapat berfungsi secara baik.
Elektrolit adalah mineral seperti kalium atau natrium yang membantu mengatur fungsi tubuh.
Setiap hari, tubuh kehilangan air melalui aktivitas seperti berkeringat dan buang air kecil.
Ketika ini terjadi, tubuh juga kehilangan elektrolit.
Seiring berjalannya waktu, jumlah cairan yang hilang mudah diseimbangkan melalui minuman dan makanan kaya cairan.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Sebabkan Sakit Kepala, Begini Cara Mengatasinya
Namun, terkadang tubuh kehilangan air lebih cepat daripada yang bisa dilakukan seseorang untuk mengembalikan keseimbangannya.
Selama waktu ini, tubuh bisa mengalami dehidrasi.
Hal ini dapat menyebabkan komplikasi, salah satunya adalah sakit kepala.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, otak untuk sementara akan berkontraksi karena kehilangan cairan.
Hal ini menyebabkan otak menarik diri dari tengkorak, menyebabkan rasa sakit dan mengakibatkan sakit kepala karena dehidrasi.
Setelah direhidrasi, otak kembali ke keadaan biasanya, menghilangkan sakit kepala.
Sakit kepala dehidrasi bisa terasa seperti sakit kepala biasa atau sakit kepala migrain yang intens.
Sakit kepala akibat dehidrasi bisa terjadi di bagian depan, belakang, samping, atau seluruh kepala.