Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Lengan Kiri Bisa Jadi Gejala Serangan Jantung, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 17/01/2022, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Kondisi skeletomuskular umum yang dapat menyebabkan nyeri lengan meliputi:

Radang kandung lendir

Bursa adalah kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang dan jaringan lunak di sekitarnya.

Bursitis adalah peradangan pada bursa.

Nyeri lengan kiri mungkin merupakan gejala bursitis bahu, yang biasanya diakibatkan oleh penggunaan sendi ini secara berlebihan.

Jika bursa mengalami trauma langsung atau terinfeksi, ini juga dapat menyebabkan nyeri lengan kiri.

Baca juga: Apa Perbedaan Gagal Jantung dan Serangan Jantung?

Tendonitis

Tendonitis adalah peradangan pada jaringan ikat antara otot dan tulang.

Tendonitis sering berkembang karena penggunaan sendi yang berulang.

Karena alasan ini, pemain tenis, perenang, dan musisi sering mengalami tendonitis.

Tendonitis di bahu atau siku bisa menjadi sumber nyeri lengan kiri.

Robeknya manset rotator

Manset rotator adalah sekelompok otot dan tendon yang menahan bahu pada soketnya dan membantu seseorang memutar lengan dan mengangkat benda.

Robekan pada jaringan lunak rotator cuff bisa sangat menyakitkan.

Ini biasanya hasil dari penggunaan bahu yang berlebihan atau trauma langsung.

Penuaan juga menyebabkan degenerasi jaringan bahu yang dapat meningkatkan risiko robekan.

Disk hernia

Ketika salah satu bantalan bantalan di antara tulang belakang pecah, itu menonjol di antara tulang belakang dan mendorong saraf di sekitarnya.

Jika cakram mendorong saraf yang melayani lengan, seseorang mungkin merasakan nyeri lengan, mati rasa, atau kelemahan.

Gejala-gejala ini mungkin mirip dengan serangan jantung, tetapi penyebabnya berbeda.

Penyebab umum herniasi diskus adalah pengangkatan yang berat atau berulang.

Patah

Nyeri lengan juga bisa menjadi gejala patah tulang yang tidak terdeteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com