Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2022, 13:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber health24

KOMPAS.com - Banyak orang yang mengalami diabetes tipe 2 tetapi baru mengetahui ketika menjalani pemeriksaan medis atau tes darah.

Bahkan, banyak orang yang baru mengetahui bahwa dirinya mengalami diabetes tipe 2 setelah muncul komplikasi serius.

Dalam beberapa kasus, tanda dan gejala diabetes tipe 2 memang tidak bisa dirasakan. Hal inilah yang seringkali memicu komplikasi serius.

Baca juga: Mengapa Diabetes Dapat Menyebabkan Nyeri Sendi?

Tanda Diabetes yang Sering Tak Terlihat

Ada beberapa tanda diabetes melitus yang sering tak disadari. Berikut tanda tersebut:

1. Infeksi pada gusi

Riset yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care menyebutkan bahwa periodontitis atau infeksi pada gusi bisa menjadi tanda awal diabetes tipe 2.

Studi tersebut menemukan bahwa orang dengan penyakit gusi, terutama mereka yang memiliki kasus parah, memiliki tingkat diabetes yang lebih tinggi (baik yang terdiagnosis maupun yang tidak terdiagnosis).

Radang pada gusi juga bisa menjadi tanda naiknya kadar gula dalam darah, yang merupakan indikasi jelas adanya diabetes tipe 2.

2. Perubahan warna kulit

Salah satu tanda awal diabetes adalah perubahan warna kulit di bagian belakang leher. Kondisi ini disebut dengan acanthosis nigricans, dimana warna kulit area leher berubah menjadi gelap.

Biasanya, hal ini terjadi karena adanya resistensi, yaitu kondisi saat insulin kehilangan sensitivitas sehingga kemampuan mengatur glukosa berkurang.

Baca juga: 4 Cara Untuk Menstimulasi dan Mempercepat Proses Persalinan

3. Sensasi aneh di kaki

Sekitar 10 persen hingga 20 persen orang yang didiagnosis menderita diabetes telah mengalami kerusakan saraf akibat penyakit tersebut.

Menurut ahli medis dari Mount Sinai Clinical Diabetes Institute, Ronald Tamler, gejala ini seringkali tak disadari.

"Anda mungkin merasakan kesemutan yang aneh di kaki atau mengalami penurunan sensasi atau penurunan keseimbangan," tambah dia.

4. Tidur siang lebih lama

Berdasarkan tinjauan riset the European Association for the Study of Disease annual meeting, orang yang tidur siang lebih lama dari satu jam, 45 persen lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidur siang lebih singkat.

Tidur siang yang terlalu lama adalah tanda adanya gangguan tidur. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya masalah mendasar seperti kurang tidur, depresi, atau sleep apnea — semua kondisi yang terkait dengan peningkatan risiko diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau