KOMPAS.com - Splenomegali adalah pembesaran limpa yang diukur berdasarkan ukuran atau beratnya.
Limpa memainkan peran penting dalam hematopoiesis dan imunosurveilans.
Fungsi utama limpa adalah pembersihan eritrosit abnormal, pembuangan mikroorganisme dan antigen serta sintesis imunoglobulin G (IgG).
Baca juga: Limpa Bengkak: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Limpa juga mensintesis peptida sistem kekebalan properdin dan tuftsin.
Karena limpa terlibat dalam begitu banyak fungsi tubuh, limpa rentan terhadap berbagai gangguan. Beberapa penyebab splenomegali antara lain:
Limpa yang membesar biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala, tetapi dapat menyebabkan:
Baca juga: Limfangitis
Mendiagnosis splenomegali melibatkan sejumlah tes, seperti:
Perawatan untuk splenomegali tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Misalnya, terapi radiasi dan kemoterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker.
Sedangkan transfusi darah secara teratur diperlukan untuk mengatasi talasemia.
Terapi radiasi dosis rendah juga dapat mengecilkan ukuran limpa pada pasien dengan mielofibrosis primer.
Terkadang splenektomi juga bisa jadi pilihan.
Pasien yang menjalani splenektomi berada pada peningkatan risiko infeksi sekunder untuk organisme enkapsulasi seperti Haemophilus Influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis.
Vaksinasi terhadap organisme ini sangat dianjurkan pada pasien yang telah menjalani splenektomi.
Temui dokter segera jika merasakan sakit di perut kiri atas. Terutama jika rasa sakitnya bertambah parah saat menarik napas dalam-dalam.
Baca juga: Limfoma
Komplikasi potensial dari limpa yang membesar adalah:
Splenomegali tidak dapat dicegah.
Namun, beberapa penyebab medis splenomegali dapat dicegah, seperti penghentian penyalahgunaan alkohol untuk mencegah sirosis hati atau profilaksis terhadap malaria ketika merencanakan perjalanan ke daerah endemik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.