Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2022, 07:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Splenomegali adalah pembesaran limpa yang diukur berdasarkan ukuran atau beratnya.

Limpa memainkan peran penting dalam hematopoiesis dan imunosurveilans.

Fungsi utama limpa adalah pembersihan eritrosit abnormal, pembuangan mikroorganisme dan antigen serta sintesis imunoglobulin G (IgG).

Baca juga: Limpa Bengkak: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Limpa juga mensintesis peptida sistem kekebalan properdin dan tuftsin.

Penyebab

Karena limpa terlibat dalam begitu banyak fungsi tubuh, limpa rentan terhadap berbagai gangguan. Beberapa penyebab splenomegali antara lain:

  • Sirosis hati
  • Fibrosis kistik 
  • Cytomegalovirus, infeksi virus umum yang menyebabkan gejala ringan seperti flu
  • Demam kelenjar, infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr
  • Anemia hemolitik, seperti talasemia
  • Penyakit Hodgkin atau kanker sistem limfatik.
  • Leukemia
  • Limfoma
  • Malaria.

Gejala

Limpa yang membesar biasanya tidak menyebabkan tanda atau gejala, tetapi dapat menyebabkan:

  • Nyeri atau rasa penuh di perut kiri atas yang bisa menjalar ke bahu kiri
  • Perasaan kenyang tanpa makan atau setelah makan sedikit karena limpa menekan perut
  • Sel darah merah rendah (anemia)
  • Infeksi yang sering terjadi
  • Mudah berdarah.

Baca juga: Limfangitis

Diagnosis

Mendiagnosis splenomegali melibatkan sejumlah tes, seperti:

  • Pemeriksaan fisik
  • Ultrasonografi atau rontgen perut
  • Pemindaian tomografi komputer (CT)
  • Tes darah, untuk memeriksa kelainan yang mendasarinya.

Perawatan

Perawatan untuk splenomegali tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Misalnya, terapi radiasi dan kemoterapi dapat digunakan untuk mengobati kanker.

Sedangkan transfusi darah secara teratur diperlukan untuk mengatasi talasemia.

Terapi radiasi dosis rendah juga dapat mengecilkan ukuran limpa pada pasien dengan mielofibrosis primer.

Terkadang splenektomi juga bisa jadi pilihan.

Pasien yang menjalani splenektomi berada pada peningkatan risiko infeksi sekunder untuk organisme enkapsulasi seperti Haemophilus Influenzae, Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis.

Vaksinasi terhadap organisme ini sangat dianjurkan pada pasien yang telah menjalani splenektomi.

Temui dokter segera jika merasakan sakit di perut kiri atas. Terutama jika rasa sakitnya bertambah parah saat menarik napas dalam-dalam.

Baca juga: Limfoma

Komplikasi

Komplikasi potensial dari limpa yang membesar adalah:

  • Rentan infeksi
  • Anemia dan peningkatan perdarahan
  • Limpa pecah

Pencegahan

Splenomegali tidak dapat dicegah.

Namun, beberapa penyebab medis splenomegali dapat dicegah, seperti penghentian penyalahgunaan alkohol untuk mencegah sirosis hati atau profilaksis terhadap malaria ketika merencanakan perjalanan ke daerah endemik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau