Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2022, 22:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Gatal pada vulva dan vagina sering terjadi.

Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, termasuk iritasi, infeksi jamur, dan kondisi kulit tertentu.

Vulva adalah bagian luar alat kelamin wanita, termasuk bibir, klitoris, lubang kandung kemih, dan lubang vagina.

Vagina adalah saluran internal yang mengarah dari rahim ke vulva.

Baca juga: Kenali Apa itu Vaginismus, Gangguan Susah Penetrasi Vagina

Mengetahui penyebabnya menjadi sesuatu yang penting untuk menentukan penanganan yang tepat.

Melansir dari Medical News Today, berikut ini beberapa penyebab vagina gatal yang perlu diketahui.

1. Iritasi atau reaksi alergi

Gatal vulva ringan sering kali diakibatkan oleh penggunaan produk yang mengiritasi kulit sensitif di sekitar alat kelamin. Ini mungkin termasuk:

  • pembalut menstruasi
  • bahan tertentu dalam pakaian dalam
  • pakaian dalam yang dicuci dengan deterjen cucian beraroma
  • krim, sabun, atau losion, terutama merek beraroma
  • kondom lateks
  • wewangian dalam deodoran atau douches

Rasa gatal biasanya akan hilang setelah orang tersebut berhenti menggunakan produk tersebut.

Produk bebas pewangi dan tanpa pewangi cenderung tidak menyebabkan iritasi.

Para ahli kesehatan tidak menganjurkan menggunakan produk tersebut untuk membersihkan vagina.

Pada dasarnya, vagina mampu membersihkan dirinya sendiri.

Douches dan produk pembersih vagina lainnya dapat menyebabkan iritasi dan mengganggu kemampuannya untuk membersihkan dirinya sendiri.

Gesekan dari pakaian dalam, lipatan kulit, atau aktivitas seksual juga bisa menyebabkan rasa gatal di area ini.

Hindari menggaruk atau menggosok kulit saat terasa gatal karena dapat memperburuk rasa gatal.

Orang yang menduga bahwa mereka mungkin alergi terhadap lateks dapat bertanya kepada dokter mereka tentang alternatif kondom lateks. 

2. Infeksi jamur

Banyak wanita akan mengalami infeksi jamur vagina atau kandidiasis vagina setidaknya sekali dalam hidup mereka.

Infeksi jamur berkembang disebabkan pertumbuhan berlebih jamur Candida di vagina.

Infeksi jamur biasanya tidak serius, tetapi gejalanya bisa mengganggu.

Gejala pertumbuhan berlebih ragi dapat meliputi:

  • vagina gatal atau terbakar
  • keputihan yang tidak berbau atau bening
  • iritasi vagina

Baca juga: Apa Penyebab Jerawat di Vagina?

3. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial adalah infeksi bakteri yang umum.

Kondisi ini sering mempengaruhi wanita usia subur.

Biasanya, vaginosis bakterial terjadi ketika ada ketidakseimbangan bakteri di vagina.

Orang dapat memiliki BV tanpa gejala. Jika gejala muncul, mereka mungkin mengalami beberapa gejala berikut:

  • gatal, nyeri, atau terbakar di dalam vagina
  • gatal di sekitar bagian luar vagina
  • keputihan tipis berwarna putih atau abu-abu
  • bau yang tidak sedap, terutama setelah berhubungan seks

4. Masalah kulit

Malah kulit juga dapat menyebabkan gatal-gatal di sekitar vulva, termasuk:

  • psoriasis
  • dermatitis seboroik
  • dermatitis kontak alergi
  • folikulitis
  • dermographism

Gatal parah di sekitar vulva dapat mengindikasikan lichen sclerosus atau lichen planus.

Baca juga: Bisul di Vagina, Kenali Penyebab dan Cara Mengobatinya

5. IMS

Infeksi menular seksual (IMS) adalah sekelompok infeksi yang ditularkan setelah seseorang melakukan kontak seksual dengan orang yang memilikinya.

Berbagai IMS dapat menyebabkan gatal atau ketidaknyamanan pada vagina atau vulva, termasuk:

  • herpes kelamin
  • trikomoniasis
  • kutil kelamin

6. Penyebab lainnya

Dalam kasus yang jarang, vagina yang gatal bisa menjadi gejala kanker vulva.

Kanker vulva menyebabkan gejala seperti rasa gatal, terbakar, dan berdarah yang terus-menerus.

Jenis kanker ini jarang terjadi di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com