Seperti stroberi, blueberry, kacang merah, anggur, kurma, delima, sampai jeruk ke dalam menu makan sehari-hari.
Baca juga: Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya
Banyak orang bernapas tidak beraturan. Padahal, cara bernapas yang tidak tepat dapat menurunkan kadar oksigen dalam darah sampai 20 persen.
Untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, coba sering-seringlah latihan pernapasan dalam.
Menghirup napas dalam-dalam dan teratur tak hanya meningkatkan kadar oksigen dalam darah, tapi juga bisa meningkatkan energi dan membersihkan paru-paru.
Untuk kasus kekurangan oksigen dalam darah yang parah, penderita membutuhkan terapi oksigen.
Dokter biasanya memberikan terapi oksigen dengan memasangkan alat bantu pernapasan di rumah sakit, atau menggunakan mesin yang dikenal dengan ventilator.
Lamanya terapi oksigen tergantung kondisi kesehatan dan kebutuhan fisik penderita.
Baca juga: 13 Tanda Tubuh Kekurangan Oksigen yang Pantang Disepelekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.