Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Penciuman dan Indera Perasa Tidak Umum pada Varian Omicron

Kompas.com - 28/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Laporan pada Desember 2021 dari CDC mengidentifikasi hanya 3 contoh kasus masih ada gejala hilangnya rasa atau bau di antara 43 kasus Omicron pertama yang dikonfirmasi di AS.

Di Norwegia, di antara orang yang terinfeksi Omicron melaporkan hanya 23 persen orang yang mengalami kehilangan indera perasa dan 12 persen kehilangan penciuman.

Namun, 83 persen orang yang terinfeksi melaporkan mengalami batuk dan 78 persen mengalami pilek atau hidung tersumbat.

Sebagian besar dari mereka adalah orang yang sudah vaksinasi dua dosis vaksin mRNA.

Baca juga: Mudah Lelah setelah Covid-19, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Siapa yang paling berisiko kehilangan penciuman dan indera perasa?

Mengutip Healthline, gejala Covid-19 berupa kehilangan penciuman dan indera perasa itu cenderung lebih rentan dialami oleh perempuan.

Sementara pria, lebih kecil kemungkinan untuk kehilangan penciuman dan indera perasa.

Hal itu dikemukan oleh Mackenzie Hannum, seorang postdoctoral di Monell Chemical Senses Center di Philadelphia dan rekan-rekannya yang mengamati gejala Covid-19 tersebut.

“Wanita mungkin lebih rentan terhadap kehilangan indera perasa karena mereka secara umum lebih sensitif dari pada pria dan memiliki kapasitas sensorik yang lebih besar untuk hilang,” tulis para peneliti dalam jurnal "Chemical Senses".

Baca juga: 4 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan karena Covid-19 Omicron

Kehilangan indera perasa juga lebih sering terjadi pada orang berusia 36-50 tahun, dibandingkan dengan orang yang lebih muda dan orang dewasa yang lebih tua.

Studi yang diamati Hannum dan rekan-rekannya hanya mencakup orang-orang berusia antara 18-65 tahun.

“Mengapa kelompok termuda dan tertua melaporkan lebih sedikit kehilangan indera perasa dari pada orang dewasa paruh baya saat ini tidak diketahui,” tulis mereka.

Sementara studi lainnya, menemukan bahwa ada kemungkinan hubungan antara genetika dengan gejala kehilangan penciuman dan indera perasa.

Para peneliti mengidentifikasi dua gen yang mungkin berperan dalam gejala-gejala tersebut.

Kedua gen tersebut terlibat dalam metabolisme molekul bau di saluran hidung.

Baca juga: Batuk dan Pilek pada Anak Gejala Covid-19 atau Bukan? Ini Kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com