KOMPAS.com - Penting untuk wanita menjaga kesehatan vagina karena dapat mempengaruhi berbagai masalah, seperti:
Masalah kesehatan vagina yang sedang berlangsung juga dapat menyebabkan stres atau masalah hubungan dan mempengaruhi kepercayaan diri.
Berikut cara untuk menjaga kesehatan vagina yang bisa dipraktikan:
Baca juga: Waspadai, 4 Penyakit yang Bisa Menyerang Vagina
Mengutip Times of India, celana dalam yang lembab dapat menyebabkan bau tidak sedap dan infeksi pada vagina.
Sehingga, disarankan untuk menyeka area vagina dengan tisu atau kain lembut setelah kencing atau buang air besar.
Namun, vagina memiliki cairan alami yang berperan untuk menjaga kesehatannya dari gangguan bakteri penyakit.
Oleh karenanya, menyeka vagina secara berlebihan dapat membuat vagina menjadi sangat kering.
Hal tersebut juga dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual dan membuatnya rentan cedera.
Selain itu, penggunaan bedak tabur (perineum) pada vagina dapat meningkatkan risiko kanker endometrium.
Mengutip Times of India, wnaita perlu menggantu pembalut saat menstruasi setidaknya setiap 4-6 jam sekali.
Namun jika periode menstruasi sedang deras-derasnya, maka pembalut harus diganti setiap 3-4 jam sekali.
Jika pembalut tidak diganti dalam waktu laama, dapat menyebabkan ruam kulit dan bau tidak sedap di area kewanitaan.
Dalam beberapa kasus tertentu kebiasaan itu dapat membuat diri lebih berisiko terinfeksi bakteri atau virus penyakit.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Gatal
Mengutip Times of India, membersihkan vagina setiap kali usai berhubungan intim itu penting untuk menjaga kesehatannya.
Hal ini karena cairan tubuh dan partikel dari kondom dapat menyebabkan iritasi.
Selain itu, tidak membersihkan vagina setelah hubungan seksual dapat membuat diri rentan terhadap infeksi vagina.
Jadi, selalu bersihkan vagina setelah berhubungan seksual dengan air untuk mencegah infeksi, seperti infeksi saluran kemih (ISK).
Mengutip Times of India, hindari penggunaan sabun yang keras atau sabun beraroma untuk membersihkan vagina.
Sebab, sabun yang keras atau beraroma sarat dengan bahan kimia yang berbahaya, seperti gliserol, parfum, dan antiseptik.
Bahan-bahan itu berisiko:
Baca juga: Kenali Apa itu Vaginismus, Gangguan Susah Penetrasi Vagina