Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengobati Gigitan Tomcat, Jangan Sembarangan Digaruk

Kompas.com - 16/03/2022, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Paparan racun atau gigitan tomcat bisa menyebabkan peradangan pada kulit atau dermatitis.

Perlu diketahui, tomcat adalah jenis kumbang paederin atau penjelajah. Serangga ini juga dikenal dengan kumbang roveyang, semut semai, atau semut kayap.

Tomcat sebenarnya tidak menyerang manusia. Namun, saat terancam ketika tergencet atau tertekan, serangga ini mengeluarkan racun yang saat mengenai kulit bisa menyebabkan peradangan atau dermatitis.

Baca juga: 5 Gejala Awal Digigit Tomcat, Beda dari Gejala Herpes Kulit

Selain itu, seseorang juga bisa mengalami dermatitis apabila tanpa sengaja menyentuh racun tomcat yang menempel di meja, lantai, handuk, baju, dan sebagainya.

Penanganan atau cara mengobati gigitan tomcat atau paparan racun serangga ini tidak bisa sembarangan.

Sebelum mengetahui beberapa di antaranya, kenali dulu beberapa gejala atau ciri-ciri terkena racun atau gigitan tomcat.

Gejala digigit tomcat atau terkena paparan racunnya

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada beberapa ciri-ciri kulit terkena gigitan tomcat atau racun serangga ini, antara lain:

  • Kulit yang terkena racun tomcat akan terasa panas dan gatal
  • Selang sehari atau dua hari, bagian kulit yang terkena racun tomcat terlihat melepuh atau muncul gelembung pada kulit
  • Area sekitar kulit yang tampak melepuh seperti bekas luka bakar ini bakal kemerahan atau seperti ruam

Setelah melewati fase melepuh, kulit yang teriritasi racun tomcat akan mengering dalam waktu seminggu.

Setelah mengering, kulit yang terkelupas dan meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini bisa memudar minimal dalam waktu sebulan, tergantung tingkat keparahan infeksi.

Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, gejala awal digigit tomcat berupa dermatitis ini bisa ringan, sedang, atau berat.

Pada gejala berat, penderita terkadang juga bisa merasakan mual, muntah, infeksi kulit meluas, bekas luka bopeng bakal lebih dalam dan luas, dan bekas lukanya cenderung lebih susah hilang.

Gejala terpapar racun atau gigitan tomcat biasanya terlihat di bagian kepala atau wajah, leher, tangan, lengan, punggung, paha, atau kaki.

Baca juga: Penyebab Herpes Kulit dan Cara Mengobatinya

Cara mengobati gigitan tomcat atau paparan racun tomcat

Pakar penyakit menular Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR menyampaikan, ada beberapa langkah mengobati paparan racun tomcat agar penyakit kulit ini tidak semakin parah, yakni:

  • Segera berikan air mengalir dan sabun pada kulit yang terkena tomcat
  • Segera lindungi bagian tubuh lainnya, jangan sampai terkena racun tomcat lagi
  • Kompres kulit yang terkena racun tomcat dengan cairan antiseptik seperti kalium permanganat. Tujuannya, untuk mencegah luka menjadi borok atau koreng
  • Bila luka lepuh di kulit pecah, segera minta dokter untuk meresepkan krim antibiotik untuk mencegah komplikasi infeksi

Menurut Prof Tjandra, penderita yang terkena racun tomcat tidak disarankan untuk menggaruk luka, meskipun terkadang rasa gatal di sekitar area kulit yang meradang tak tertahankan.

“Jangan digaruk atau ditaburi bedak karena bisa menyebabkan infeksi sekunder,” pesan Tjandra.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau