KOMPAS.com - Paparan racun atau gigitan tomcat bisa menyebabkan peradangan pada kulit atau dermatitis.
Perlu diketahui, tomcat adalah jenis kumbang paederin atau penjelajah. Serangga ini juga dikenal dengan kumbang roveyang, semut semai, atau semut kayap.
Tomcat sebenarnya tidak menyerang manusia. Namun, saat terancam ketika tergencet atau tertekan, serangga ini mengeluarkan racun yang saat mengenai kulit bisa menyebabkan peradangan atau dermatitis.
Baca juga: 5 Gejala Awal Digigit Tomcat, Beda dari Gejala Herpes Kulit
Selain itu, seseorang juga bisa mengalami dermatitis apabila tanpa sengaja menyentuh racun tomcat yang menempel di meja, lantai, handuk, baju, dan sebagainya.
Penanganan atau cara mengobati gigitan tomcat atau paparan racun serangga ini tidak bisa sembarangan.
Sebelum mengetahui beberapa di antaranya, kenali dulu beberapa gejala atau ciri-ciri terkena racun atau gigitan tomcat.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, ada beberapa ciri-ciri kulit terkena gigitan tomcat atau racun serangga ini, antara lain:
Setelah melewati fase melepuh, kulit yang teriritasi racun tomcat akan mengering dalam waktu seminggu.
Setelah mengering, kulit yang terkelupas dan meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini bisa memudar minimal dalam waktu sebulan, tergantung tingkat keparahan infeksi.
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia, gejala awal digigit tomcat berupa dermatitis ini bisa ringan, sedang, atau berat.
Pada gejala berat, penderita terkadang juga bisa merasakan mual, muntah, infeksi kulit meluas, bekas luka bopeng bakal lebih dalam dan luas, dan bekas lukanya cenderung lebih susah hilang.
Gejala terpapar racun atau gigitan tomcat biasanya terlihat di bagian kepala atau wajah, leher, tangan, lengan, punggung, paha, atau kaki.
Baca juga: Penyebab Herpes Kulit dan Cara Mengobatinya
Pakar penyakit menular Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE, FISR menyampaikan, ada beberapa langkah mengobati paparan racun tomcat agar penyakit kulit ini tidak semakin parah, yakni:
Menurut Prof Tjandra, penderita yang terkena racun tomcat tidak disarankan untuk menggaruk luka, meskipun terkadang rasa gatal di sekitar area kulit yang meradang tak tertahankan.
“Jangan digaruk atau ditaburi bedak karena bisa menyebabkan infeksi sekunder,” pesan Tjandra.