Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Rakitis, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 16/03/2022, 08:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Rakhitis atau dikenal dengan istilah rakitis adalah salah satu jenis kelainan pada tulang.

Penyakit ini bisa mengganggu pertumbuhan tulang anak-anak. Akibatnya, tulang rentan bengkok dan mudah patah.

Untuk meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini, kenali apa itu rakitis, penyebab, dan cara mencegahnya.

Baca juga: 8 Macam Kelainan pada Tulang Manusia yang Perlu Diwaspadai

Apa itu rakitis?

Dilansir dari The Royal Children's Hospital Melbourne, rakitis adalah penyakit langka yang membuat tulang anak-anak lemah dan lunak.

Apabila tulang anak melunak, pertumbuhan tulang menjadi tidak normal dan bentuknya bisa bengkok.

Rakitis biasanya terjadi pada masa awal pertumbuhan tulang, sehingga penyakit ini dapat dideteksi sejak bayi atau anak masih kecil.

Di luar kondisi tersebut, ada juga penderita yang baru merasakan gejala penyakit ini ketika masa remaja dan fase pertumbuhan tulang berlangsung cepat.

Baca juga: Penyebab TBC Tulang dan Gejalanya

Gejala rakitis

Dilansir dari beberapa sumber, ada beberapa gejala rakitis yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Kaki terlihat tidak normal, bentuknya seperti huruf “O” atau “X”
  • Pergelangan tangan dan kaki menebal
  • Proses tumbuh gigi terlambat
  • Penutupan ubun-ubun saat bayi lebih lambat dari sebayanya
  • Tulang tengkorak lunak
  • Gangguan tumbuh kembang anak
  • Keterampilan motorik cenderung terlambat dibandingkan sebayanya, misalkan terlambat merangkak atau berjalan
  • Sering patah tulang karena terjatuh atau cedera ringan
  • Sering merasakan nyeri pada tulang belakang, panggul, dan kaki sehingga bayi atau anak mudah rewel dan kerap menangis
  • Otot sering lemas
  • Pada kasus yang parah, anak juga sering kejang

Apabila orangtua mendapati gejala rakitis di atas, segera konsultasikan ke dokter anak yang biasanya menangani.

Baca juga: 6 Posisi Duduk yang Benar untuk Menjaga Kesehatan Tulang

Penyebab rakitis

Rakitis disebabkan kekurangan vitamin D dan kekurangan kalsium. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kondisi ini, antara lain:

  • Jarang terkena sinar matahari
  • Kurang asupan vitamin D seperti dari susu, kuning telur, ikan laut, keju, dll.
  • Gangguan penyerapan vitamin D dan kalsium karena penyakit celiac, penyakit radang usus, sampai penyakit ginjal
  • Kekurangan vitamin D selama kehamilan
  • Bayi lahir prematur
  • Efek samping obat anti-kejang dan obat antiretroviral
  • Bayi disusui ASI tanpa tambahan suplemen vitamin D
  • Bayi terlambat diberi makanan pendamping ASI atau MPASI
  • Faktor keturunan

Penyakit rakitis yang tidak diobati bisa mengganggu tumbuh kembang anak, menyebabkan kelainan tulang, gangguan pertumbuhan gigi, sampai kejang.

Baca juga: 7 Gejala Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai

Cara mencegah rakitis

Meskipun terbilang penyakit yang cukup serius, rakitis termasuk penyakit yang dapat dicegah.
Beberapa cara mencegah rakitis, antara lain:

  • Pastikan ibu hamil mencukupi kebutuhan vitamin D setiap hari
  • Jika bayi berisiko kekurangan vitamin D misalkan lahir prematur, segera konsultasikan ke dokter perlu tidaknya tambahan suplemen vitamin D
  • Segera berikan makanan pendamping ASI jika bayi sudah berusia enam bulan
  • Pastikan asupan kalsium, fosfat, dan vitamin D harian anak tercukupi

Selain mengenali apa itu rakitis dan penyebabkan, pastikan para orangtua menjalankan beberapa langkah pencegahan di atas. Dengan begitu, tumbuh kembang si kecil bisa berjalan optimal.

Baca juga: 8 Penyebab Osteoporosis dan Faktor Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau