Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda-tanda Krisis Identitas, Apakah Kamu Sedang Mengalaminya?

Kompas.com - 19/03/2022, 10:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Apakah kamu sedang mempertanyakan siapa dirimu, tujuan hidupmu, atau nilai-nilai pada dirimu?

Jika iya, mungkin kamu sedang mengalami krisis identitas.

Mengutip Medical News Today, selama krisis identitas, seseorang mencoba identitas dan cara hidup yang berbeda.

Mereka mungkin mempertanyakan nilai dan norma budaya keluarga mereka, mulai mengembangkan sistem nilai dan kepribadian unik mereka sendiri, terpisah dari keluarga mereka.

Istilah krisis identitas berkembang seiring berjalannya waktu dan terjadi sebagai bagian dari perkembangan normal hidup seseorang.

Dalam penggunaannya yang populer, orang menggunakannya untuk merujuk pada setiap saat identitas seseorang bergeser atau mereka mempertanyakan identitas mereka.

Baca juga: Cara Menggunakan BPJS untuk Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental

Tanda-tanda krisis identitas

Mengutip Healthline, krisis identitas bukan kondisi yang dapat didiagnosis secara medis, seperti pilek atau flu.

Namun terdapat beberapa ciri, sebagai berikut:

  1. Kamu mempertanyakan siapa dirimu: secara keseluruhan atau berkaitan dengan aspek kehidupan tertentu, seperti hubungan, usia, atau karier.
  2. Kamu mengalami konflik pribadi yang hebat karena mempertanyakan siapa atau peran diri dalam masyarakat.
  3. Perubahan besar yang baru terjadi yang mempengaruhi rasa dirimu, seperti perceraian.
  4. Kamu mempertanyakan hal-hal, seperti nilai, spiritualitas, kepercayaan, minat, atau jalur karier yang berdampak besar pada caramu melihat diri sendiri.
  5. Kamu sedang mencari lebih banyak makna, alasan, atau gairah dalam hidup.

Sangat normal untuk mempertanyakan siapa dirimu, terutama karena kita akan selalu berubah sepanjang hidup.

Namun ketika itu mulai memengaruhi pemikiran atau fungsi hidup sehari-hari, Anda mungkin mengalami krisis identitas.

Apakah itu bisa berisiko pada kesehatan mental?

Mengutip Healthline, memang setiap jenis krisis diri dapat mengakibatkan penurunan kesehatan mental.

Apalagi, krisis identitas itu terjadi dengan lebih memandang diri atau hidup secara negatif.

Hal itu bisa berisiko menimbulkan depresi.

Gejala depresi dapat meliputi:

  • Suasana hati yang tertekan atau perasaan putus asa atau tidak berharga
  • Kehilangan minat pada hal-hal yang pernah disukai
  • Cepat lelah
  • Sifat mudah marah
  • Perubahan nafsu makan atau berat badan
  • Mememiliki masalah dengan konsentrasi, tingkat energi, motivasi, dan jam tidur.

Jika muncul gejala depresi, disarankan untuk segera mencari cara untuk mengatasinya, seperti berkonsultasi dengan ahlinya.

Hal itu diperlukan, terutama gejala depresi disertai dengan pikiran untuk bunuh diri.

Baca juga: Memahami Gangguan Kesehatan Mental OCD yang Diidap Sederet Artis Tanah Air

Penyebab krisis identitas

Mengutip Healthline, krisis identitas ini dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun, pada tahap di mana pun dalam kehidupan seseorang.

Meski, sering dianggap identik pada usia remaja dan paruh baya.

Krisis identitas sering kali terjadi saat seseorang dihadapkan pada perubahan besar dalam hidup.

Stresor ini tidak harus buruk secara inheren, tetapi dapat menyebabkan banyak stres, membuat kita mempertanyakan siapa diri kita dan apa yang kita hargai dalam hidup.

Beberapa penyebab potensial krisis identitas bisa meliputi:

  1. Lulus SMA atau kuliah
  2. Menikah
  3. Bercerai atau berpisah
  4. Pindah rumah
  5. Mengalami peristiwa traumatis
  6. Kehilangan orang yang dicintai, seperti pasangan atau orantua
  7. Kehilangan atau mendapatkan pekerjaan
  8. Pensiun
  9. Masalah kesehatan yang baru.

Stresor tersebut dan masih banyak lainnya dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari dan cara kita melihat diri sendiri.

Baca juga: Tak Hanya Fisik, Menopause juga Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

Cara mengatasi

Mengutip Healthline, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melewati masa krisis identitas:

1. Merenung

Seseorang dengan krisis identitas bisa mulai meluangkan waktu untuk merenungkan beberapa hal krusial yang membuatnya gelisah tentang identitas dirinya.

Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan lihat apakah dirimu dapat menjawabnya dari waktu ke waktu.

Lalu, apakah jawaban itu membantumu memahami kondisimu sendiri.

Beberapa pertanyaan yang mungkin bisa kamu renungkan:

  • Kualitas dan karakteristik apa yang mendefinisikanmu? Bagaimana itu berubah?
  • Jika kamu mengalami perubahan besar dalam hidup: bagaimana hal tersebut mengubahmu? Apakah kamu puas dengan perubahan itu? Bagaimana kamu bisa mengatasi hal-hal baru yang terjadi?
  • Apa nilai-nilai hidup yang berusaha kamu pegang? Apakah ada yang bertentangan dengan nilai-nilaimu itu?
  • Apa minat dan hobumu? Apakah kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai? Jika tidak, kenapa tidak?
  • Apa yang bisa membantumu dalam mengatasi masalah?
  • Apa yang penting bagimu? Apakah ada sesuatu yang dapat meningkatkan identitas dirimu?

Baca juga: Mengenal Arti Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya

2. Cari kepuasan hati

Ketika kamu mengalami krisis identitas, penting untuk dirimu menemukan tujuan hidup dan kebahagiaan atau kepuasan hati.

Kamu tidak harus memiliki pekerjaan yang sempurna, tetapi jika kamu melakukan sesuatu yang memuaskan hatimu, itu dapat membantumu mengatasi krisis identitas.

Jika kamu tidak bisa melakukan sesuatu yang memuaskan hatimu, mungkin itulah alasan kamu merasa seperti berada dalam krisis.

Kamu mungkin menemukan kepuasan hati dalam menjadi sukarelawan, melakukan hobi baru, berhubungan dengan orang lain, atau sejumlah hal lain di luar pekerjaan.

3. Menemukan dukungan

Memiliki dukungan sosial yang baik dapat membantumu mengatasi perubahan besar, stresor, atau pertanyaan tentang identitas diri.

Ada begitu banyak tempat yang dapat digunakan untuk menemukan dukungan diri, seperti:

  • Teman, pasangan, dan anggota keluarga
  • Komunitas
  • Grup, klub, atau perkumpulan baru yang berbagi minat
  • Kelompok pendukung, terutama ketika berhadapan dengan masalah kesehatan baru
  • Kelompok kesehatan mental atau terapi individu
  • Olahraga atau kegiatan tim.

Baca juga: 4 Manfaat Musik Sebagai Obat bagi Kesehatan Mental

4. Menguatkan keyakinan

Harapan orang lain serta harapan kita sendiri dapat memiliki pengaruh besar pada identitas diri.

Namun jangan biarkan standar masyarakat mendikte tentang siapa kamu dan apa yang harus kamu sukai.

Persepsi dirimu penting untuk kesejahteraanmu secara keseluruhan.

Sementara, menghabiskan waktu dan energi untuk berpikir menghakimi tidak akan membawa kamu lebih baik.

5. Cari bantuan dari luar

Jika krisis identitas semakin membuat stres menumpuk, disarankan untuk mencari bantuan dari luar, seperti teman, anggota keluarga yang dapat dipercaya, atau pakar kesehatan mental sekalian.

Jangan pernah merasa takut untuk meminta bantuan.

Hidup bisa terasa menakutkan, terutama saat terjadi perubahan besar, tetapi kita semua harus melewatinya.

Mengutip Medical News Today, dalam pemahaman psikoanalis dan psikolog Erik Erikson berpendapat bahwa krisis identitas tidak memerlukan pengobatan.

Krisis identitas bukanlah diagnosis kesehatan mental dan tidak memerlukan pengobatan.

Namun, beberapa orang mungkin mengembangkan kondisi kesehatan mental selama krisis identitas.

Bisa juga yang terjadi adalah krisis identitas itu mengintensifkan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.

Jika demikian, orang tersebut memerlukan terapi disertai obat-obatan tertentu yang dapat membantu. 

Baca juga: 10 Penyebab Mudah Marah, Faktor Fisik sampai Masalah Kesehatan Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau