KOMPAS.com - Hampir semua orang suka mendengarkan musik, saat ingin berpesta, berolahraga dengan semangat, bersantai setelah penat bekerja, atau saat rindu seseorang.
Musik seperti bisa mempengaruhi dan mengerti kebutuhan psikologi kita.
Dalam sebuah penelitian disebutkan musik bahkan bisa berpengaruh pada pemulihan kesehatan fisik manusia.
Dari situ mungkin kita bisa menganggap musik bukan hanya sekedar karya seni, tetapi "obat" bagi kesehatan manusia.
Mengutip Medical News Today, Barbara Else, penasihat senior kebijakan dan penelitian di American Music Therapy Association berkata, "Unsur-unsur musik (irama, melodi, dll) mengalir dalam fisiologi dan keberadaan kita."
Sains melalui sejumlah penelitian kemudian membuktikan manfaat musik untuk kesehatan mental maupun fisik manusia.
Sebuah studi 2011 yang dilakukan oleh para peneliti dari McGill University di Kanada menemukan bahwa mendengarkan musik meningkatkan jumlah dopamin yang diproduksi di otak.
Dopamin adalah senyawa kimia yang meningkatkan suasana hati, menjadikannya pengobatan yang layak untuk depresi.
Baca juga: Manfaat Kesehatan Cengkih, Rempah Asli Indonesia
Mengutip Medical News Today, sebuah penelitian pada 2015 yang dipimpin oleh Brunel University di Inggris menemukan bahwa musik dapat mengurangi rasa sakit dan kecemasan bagi pasien yang baru selesai menjalani operasi.
Penelitian melakukan 72 uji coba dengan melibatkan 7.000 pasien yang menjalani operasi.
Peneliti menemukan bahwa pasien yang mendengarkan musik setelah operasi dilakukan, dilaporkan merasa lebih sedikit rasa sakit dan kecemasan dibandingkan dengan mereka yang tidak mendengarkan musik.
Pasien yang mendengarkan musik setelah operasi juga cenderung tidak memerlukan obat penghilang rasa sakit.
Efek positif musik tersebut lebih kuat untuk mereka yang memilih sendiri musik yang ingin didengar.
Pemimpin penelitian tersebut, Dr Catharine Meads berkata, "Jika musik adalah obat, itu bisa dipasarkan. Musik adalah intervensi yang telah dikenal, aman, murah yang harus tersedia bagi semua orang yang menjalankan operasi."
Baca juga: 5 Fase Kurang Tidur dan Dampaknya bagi Kesehatan
Setahun sebelumnya pada Maret, peneliti dari Denmark menemukan potensi musik yang bermanfaat bagi pasien penderita fibromyalgia.
Fibromyalgia adalah gangguan yang menyebabkan nyeri otot dan sendi, serta kelelahan.
Para peneliti mengatakan bahwa di antara 22 pasien dengan fibromyalgia, musik yang tenang, santai, dan pilih sendiri bisa "mengurangi rasa sakit dan meningkatkan mobilitas fungsional secara signifikan".
Namun, mekanisme pasti musik mengurangi rasa sakit dan kecemasan manusia belum diketahui pasti.
Banyak peneliti meyakini manfaat musik itu muncul karena salah satu alasannya adalah terpicunya opioid (pereda nyeri alami tubuh) keluar di otak.
Daniel Levitin, dari McGill University di Kanada, dan rekannnya pada 2013 berteori bahwa musik menginduksi pelepasan opioid untuk mengurangi rasa sakit.
Baca juga: 4 Manfaat Kesehatan Konsumsi Belalang yang Sayang Dilewatkan