Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Cara Mencegah Perut Buncit, Perlu Konsisten Setiap Hari

Kompas.com - 18/03/2022, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Setiap orang perlu segera mengambill langkah untuk mulai menjalankan berbagai cara mencegah perut buncit.

Tujuannya bukan hanya untuk alasan penampilan, tapi demi lebih meningkatkan kualitas kesehatan yang lebih baik.

Sebelum mengenali berbagai langkah pencegahannya, ketahui dulu beberapa bahaya perut buncit bagi kesehatan.

Baca juga: Penyebab Perut Buncit, Tak Hanya Pola Makan Tidak Sehat

Bahaya perut buncit

Setiap orang pasti memiliki lemak di sekitar perutnya. Namun, Anda perlu waspada apabila lemak yang menumpuk di perut berlebihan. Kondisi ini bisa jadi tanda obesitas sentral.

Menurut Kementerian Kesehatan, pria dianggap memiliki obesitas sentral apabila memiliki perut buncit dengan lingkar perut di atas 90 centimeter, sedangkan untuk wanita, ambang batasnya di atas 80 centimeter.

Perut buncit karena penumpukan lemak di perut bisa berbahaya karena jenis lemak ini berbeda dengan lemak yang menumpuk di bagian tubuh lainnya.

Perlu diketahui, lemak yang menumpuk di perut adalah jenis visceral. Lemak ini dapat melepaskan hormon yang bisa meningkatkan beberapa risiko penyakit kronis.

Dilansir dari Healthline, beberapa bahaya perut buncit akibat menumpuknya lemak visceral di perut, antara lain:

  • Meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung
  • Meningkatkan risiko beberapa jenis kanker

Mengingat beberapa bahaya perut buncit, pastikan Anda tidak menyepelekan masalah kesehatan ini.

Baca juga: Perut Buncit dan Keras Tanda Penyakit Apa?

Cara mencegah perut buncit

Cara mencegah perut buncit tumpuan utamanya dengan menjalankan pola makan dan gaya hidup sehat, berikut beberapa di antaranya:

  • Hindari makanan dan minuman berpemanis

Dilansir dari MedicineNet, segala jenis makanan dan minuman berpemanis memiliki kandungan gula yang tinggi. Gula atau pemanis tambahan ini bisa mengurangi laju pembakaran lemak. Untuk itu, sebisa mungkin hindari makanan dan minuman manis.

  • Pantang makanan olahan, beku, dan cepat saji

Makanan olahan, instan, beku, dan cepat saji umumnya minim nutrisi tapi tinggi kalori. Beberapa di antaranya juga banyak mengandung tepung yang membuat gula darah melonjak. Untuk itu, hindari atau minimalkan konsumsi makanan olahan, beku, dan cepat saji.

  • Bangun rutinitas olahraga dan aktif bergerak

Penyebab perut buncit utamanya dari minimnya aktivitas fisik dan jarang olahraga. Untuk mencegahnya, coba bangun rutinitas olahraga minimal 30 menit setiap hari. Tak peluk olahraga muluk-muluk. Cukup jalan kaki, renang, atau jogging.

Baca juga: Kenali Apa itu Obesitas Sentral, Perut Buncit yang Perlu Diwaspadai

  • Tidur cukup dan berkualitas

Tidur kurang dari lima jam atau berlebihan di atas delapan jam per hari rentan meningkatkan berat badan. Untuk itu, pastikan Anda tidur berkualitas selama enam sampai tujuh jam per hari.

  • Kendalikan stres

Stres dan banyak pikiran menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol, menurunkan kualitas tidur, dan memicu gangguan makan. Ketiganya bisa memicu perut buncit. Untuk mencegahnya, coba kendalikan stres dengan meditasi, latihan pernapasan dalam, yoga, dll.

  • Jangan minum minuman beralkohol

Konsumsi alkohol berlebihan bisa menghambat pembakaran lemak. Lemak yang tidak terbakar ini bisa menumpuk di perut dan menyebabkan perut buncit. Jadi, sebaiknya jangan minum minuman beralkohol agar perut tidak buncit.

Baca juga: Cukup 10 Menit, 5 Gerakan Olahraga Usir Perut Buncit Tanpa Sit-up

  • Setop merokok

Seperti alkohol, rokok juga bisa melokalisasi lemak menumpuk di perut. Selain memicu perut buncit, kebiasaan merokok juga bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, kanker, dan jantung. Untuk itu, setop merokok.

  • Hindari makan berlebihan

Kebiasaan makan berlebihan bisa membuat sisa kalori menumpuk di dalam tubuh, termasuk jadi perut buncit. Jadi, hindari makan berlebihan. Usahakan berhenti makan sebelum kekenyangan.

  • Coba puasa intermiten

Puasa intermiten adalah pengaturan pola makan dengan cara puasa menggunakan jangka waktu tertentu secara rutin. Puasa ini apabila diimbangi gaya hidup sehat terbukti menurunkan berat badan dan bantu menghilangkan perut buncit.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk Penyebab Perut Buncit

  • Pilih pola makan yang tepat

Konsumsi makanan tinggi protein sehat seperti ikan laut yang kaya omega 3 tinggi untuk membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh. Pilih karbohidrat kompleks seperti gandum utuh, kacang-kacangan, atau nasi merah. Jangan lupa selalu menyertakan buah dan sayur setiap makan.

  • Hindari lemak jenuh

Jangan mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, makanan cepat saji, susu full cream, jeroan, dll. Sebagai penggantinya, pilih lemak sehat seperti minyak zaitun atau ikan laut.

  • Minum banyak air putih

Minum banyak air putih bisa membantu menjaga metabolisme tubuh, mencegah kebiasaan mengemil berlebihan, dan meredam keinginan mengonsumsi asupan manis.

Coba berbagai cara mencegah perut buncit di atas. Ingat, lakukan secara konsisten setiap hari agar hasilnya lebih optimal. 

Baca juga: 7 Cara Alami Mengecilkan Perut Buncit

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau