Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/03/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Puasa artinya kita harus menahan rasa lapar dan haus hingga batas waktu tertentu.

Bagi umat Muslim, puasa adalah salah satu bentuk ibadah dan dilakukan serentak pada bulan Ramadhan.

Di dunia medis, puasa juga diaplikasikan, salah satunya setelah kita menjalani operasi usus buntu.

Mengutip Boulder Medical Center, puasa pada dasarnya membersihkan tubuh kita dari racun dan mendorong sel ke dalam proses penyesuaian diri.

Saat kita berpuasa, tubuh tidak memiliki akses seperti biasa ke glukosa, mendorong sel untuk menggunakan cara dan bahan lain untuk menghasilkan energi.

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Puasa atau Tidak?

Akibatnya, tubuh memulai melakukan glukoneogenesis, proses alami memproduksi gula sendiri dari senyawa non-karbohidrat di dalam tubuh.

Hati membantu dengan mengubah bahan non-karbohidrat, seperti laktat, asam amino, dan lemak menjadi energi glukosa.

Karena tubuh kita menghemat energi selama puasa, tingkat metabolisme basal kita (jumlah energi yang dibakar tubuh kita saat istirahat) menjadi lebih efisien, sehingga menurunkan detak jantung dan tekanan darah.

Ketika tubuh kekurangan karbohidrat untuk dibakar, terjadilah ketosis, yaitu proses tubuh membakar lemak yang tersimpan sebagai sumber utamanya.

Ketosis adalah mode ideal untuk menurunkan berat badan dan menyeimbangkan kadar gula darah.

Puasa menempatkan tubuh di bawah tekanan ringan, yang membuat sel-sel kita beradaptasi dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasinya.

Proses adaptasi tubuh ketika puasa ini mirip dengan apa yang terjadi ketika kita menekan otot dan sistem kardiovaskular selama berolahraga.

Seperti halnya olahraga, tubuh kita hanya dapat tumbuh lebih kuat selama proses ini jika ada waktu yang cukup untuk beristirahat dan memulihkan diri.

Baca juga: Catat, Ini 4 Tips Persiapkan Tubuh Jalani Puasa Ramadhan

Manfaat

Meski membuat tubuh tidak mendapatkan asupan nutrisi, puasa memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Berikut sejumlah manfaat puasa bagi kesehatan:

1. Mengubah fungsi hormon, sel, dan gen

Mengutip Healthline, banyak manfaat puasa terkait dengan perubahan hormon, fungsi sel, dan ekskresi gen.

Ketika kita puasa, beberapa hal terjadi dalam tubuh, seperti tubuh mengubah kadar hormon untuk membuat lemak yang tersimpan lebih mudah diakses dan memulai proses perbaikan sel yang penting.

Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh Anda saat berpuasa:

  • Kadar insulin: kadar insulin dalam darah turun secara signifikan, yang memfasilitasi pembakaran lemak.
  • Tingkat hormon pertumbuhan manusia (HGH): HGH dalam darah dapat meningkat secara dramatis. Tingkat yang lebih tinggi dari hormon ini memfasilitasi pembakaran lemak, pembentukan otot, dan memiliki banyak manfaat lainnya.
  • Perbaikan seluler: tubuh menginduksi proses perbaikan sel yang penting, seperti membuang bahan limbah dari sel.
  • Ekspresi gen: ada perubahan menguntungkan dalam beberapa gen dan molekul yang berhubungan dengan umur panjang dan perlindungan terhadap penyakit.

Baca juga: Apakah Puasa Aman untuk Penderita Asam Lambung?

2. Membantu menurunkan berat badan dan lemak visceral

Mengutip Healthline, manfaat puasa lainnya adalah meningkatkan fungsi hormon yang dapat memfasilitasi penurunan berat badan.

Tingkat insulin yang lebih rendah, tingkat HGH yang lebih tinggi, dan peningkatan jumlah norepinefrin (noradrenalin), semuanya meningkatkan pemecahan lemak tubuh dan memfasilitasi untuk menggunakannya sebagai sumber energi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau