Diabetes meningkatkan kadar kolesterol dan lemak dalam darah.
Itu terjadi bahkan jika diabetes Anda terkontrol dengan baik.
Diabetes dapat meningkatkan kadar lipoprotein densitas rendah, yang merupakan jenis kolesterol "jahat" (LDL).
Ini juga dapat menurunkan kadar lipoprotein densitas tinggi, jenis kolesterol "baik" (HDL).
Mengutip Health Grades, ketika kolesterol tinggi dan menyebabkan aterosklerosis, jantung harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melalui arteri yang kaku.
Hal tersebut menyebabkan tekanan darah tinggi.
Mengutip WebMD, dokter menyebutnya "disfungsi endotel", ketika pembuluh darah berperilaku seperti itu.
Merokok kemudian sangat meningkatkan efek kolesterol tinggi pada tekanan darah.
Baca juga: Kenali Apa Itu Xanthelasma, Tanda Kolesterol Tinggi di Tubuh
Sebelum terjadi komplikasi penyakit tersebut, Anda perlu mengenali kolesterol tinggi dengan rutin melakukan pengecekan kadar kolesterola dalam darah.
Mengutip Healthline, tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui kolesterol tinggi.
Kolesterol tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun.
Dalam banyak kasus gejala baru diketahui setelah terjadi peristiwa darurat, seperti serangan jantung arau stroke.
Jadi Anda perlu rajin tes darah, setidaknya ketika Anda memiliki faktor risiko berikut:
Baca juga: Apakah Makan Jeroan Bisa Picu Kolesterol Tinggi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.