Mengutip Eat This, sejumlah penelitian telah menemukan bahwa pemanis buatan terkait dengan risiko kesehatan lainnya, meliputi:
"Ketika Anda mengkonsumsi pemanis buatan, beberapa data menunjukkan bahwa pemanis buatan melintasi penghalang darah-otak dan mengganggu fungsi hipokampus," kata ahli endokrinologi, Rocio Salas-Whalen.
Pemanis buatan merusak kepekaan terhadap sinyal interseptif, yang dengan demikian meningkatkan nafsu makan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pemanis buatan mempengaruhi mikrobiota usus normal.
Salas-Whalen mengatakan hal tersebut dapat menyebabkan obesitas dan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik mengacu pada sekelompok kondisi medis, termasuk tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kelebihan lemak perut, dan kadar kolesterol abnormal.
Kondisi tersebut meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti stroke, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2.
Menurut studi terbatu di Physiology & Behavior, konsumsi pemanis buatan mengubah mikrobiota usus dan dikaitkan dengan gangguan toleransi glukosa.
Gangguan toleransi glukosa meningkatkan gula darah dan meningkatkan risiko diabetes.
Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.