KOMPAS.com - Terkadang kita sering melewatkan sahur demi mendapatkan jam tidur yang penuh.
Memang tidak ada pernyataan dalam kitab suci Al-Quran yang melarang untuk berpuasa dalam keadaan tidak sahur.
Namun, kebiasaan melewatkan sahur dapat menyebabkan efek negatif pada kesehatan tubuh Anda.
Baca juga: Kapan Waktu Sahur yang Baik dari Sudut Pandang Kesehatan?
Melansir ahli gizi Turki, Sila Bilgili Tokgoz, pada artikel Daily Sabah, sahur merupakan sumber energi terpenting untuk memulai hari yang berfungsi untuk menggantikan sarapan Anda.
Melewatkan sahur dapat menurunkan sistem imun Anda.
Hal ini tentu mengancam kesehatan terutama di saat pandemi dengan adanya virus Covid-19 yang menyerang daya tahan tubuh.
“Tidak hanya itu, Anda akan mempersingkat waktu yang Anda habiskan untuk menahan lapar dan mempertahankan tingkat metabolisme Anda," kata Sila.
"Jika tidak, Anda mungkin akan merasa lemah, lelah, atau menderita gula darah rendah dan sembelit di siang hari,” sambungnya.
Sila juga mengatakan bahwa bagi tubuh dan terutama sistem kekebalan, tiga vitamin yaang paling penting adalah seng, vitamin A, dan vitamin C.
Seng atau Zinc dapat membantu sistem kekebalan tubuh kita dengan membentuk perisai patogen.
Vitamin C juga meningkatkan daya tahan tubuh dengan properti antioksidannya.
Sila mengatakan bahwa apabila seseorang kekurangan vitamin A, hal tersebut akan menyebabkan gangguan pada cara kerja sistem kekebalan tubuh, membuat infeksi berkembang menjadi lebih mudah.
Baca juga: Kapan Boleh Tidur setelah Sahur?
Agar dapat kenyang lebih lama, Sila menyarankan untuk banyak mengonsumsi makanan yang tinggi akan protein, seperti telur, susu, daging, ayam, saat sahur.
Berikut ini adalah tips ramadhan lainnya ala ahli gizi Sila:
Perlu diperhatikan untuk menghindari makanan yang berlemak dan asin yang memicu rasa haus saat sahur karena nantinya saat berpuasa, sel-sel Anda akan membutuhkan air.
Begitu juga dengan makanan pedas dan minuman berkafein yang dapat membuat Anda semakin dehidrasi.
Makanan yang terlalu asin dapat menyebabkan tubuh Anda menahan air dan menyebabkan edema.
Mengisi perut kosong saat berbuka puasa sekaligus akan menyebabkan tekanan darah dan gula melonjak, serta menyebabkan masalah pencernaan.
Sila merekomendasikan untuk menunggu sekitar 20 menit setelah makan sup atau makanan pembuka Anda sebelum makan makanan utama.
Ini secara efektif membagi buka puasa Anda menjadi dua dan lebih mudah untuk dicerna perut. Lanjutkan makan secara berkala dari buka puasa hingga sahur.
Apakah Anda menderita gangguan pencernaan, mulas atau refluks, atau melihat kenaikan berat badan tidak sehat selama Ramadhan?
Baca juga: Makanan Sahur Tepat untuk Stamina Terjaga Selama Puasa
Jika ya, cobalah untuk menghindari kentang goreng, kue kering, makanan yang mengandung gula dan lemak berlebihan, makanan penutup yang manis, produk toko makanan dan minuman berkarbonasi.
Probiotik dan prebiotik membantu pencernaan dan mengembalikan flora usus yang sehat, sehingga mengurangi kemungkinan mikroorganisme berbahaya memasuki sistem peredaran darah kita dari usus.
Probiotik dan prebiotik juga mendukung fungsi kekebalan tubuh kita dan mengurangi risiko infeksi.
Jadi daripada meminum segelas susu saat sahur, Sila menyarankan untuk mencoba kefir atau yogurt.
Mengkonsumsi air yang cukup setiap hari membantu membuang racun dari tubuh dan menetralisir bakteri dan virus.
Kita semua harus berusaha untuk minum setidaknya 2 liter air setiap, atau kira-kira delapan sampai 10 gelas.
Jika Anda banyak bergerak dan berkeringat, asupan air harus ditingkatkan.
Sila mengatakan bahwa jika Anda memiliki pekerjaan yang menuntut fisik, mungkin air mineral untuk mengkompensasi hilangnya mineral dalam tubuh.
Hindari mengonsumsi minuman manis dan berkarbonasi serta jus kemasan siap pakai karena dapat menyebabkan mulas dan kembung.
Baca juga: 4 Cara Bangun Sahur Agar Tidak Telat Saat Puasa Ramadhan
Jahe segar adalah cara alami untuk meredakan mual dan muntah atau menenangkan sakit perut.
Jahe juga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu mengobati penyakit menular.
Sila mengatakan bahwa Anda bisa makan sedikit jahe sebelum tidur di malam hari atau saat sahur jika menderita mual atau muntah.
Anda juga bisa memarut jahe segar dan mencampurnya dengan madu asli atau bahkan mengubah campuran ini menjadi teh atau seduhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.