Ketika ada reaksi alergi atau infeksi, jumlah eosinofil di kerongkongan meningkat dan menyebabkan peradangan.
Mengutip Medical News Today, beberapa obat dapat menyebabkan aesofagitis.
Jika obat kontak dengan lapisan kerongkongan terlalu lama dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan. Contohnya, pil yang terlalu besar masuk ke kerongkongan.
Kondisi ini bisa saja terjadi jika obat ditelan tanpa minum air yang cukup.
Residu dari tablet, pil, atau kapsul mungkin tertinggal di kerongkongan.
Masalah aesofagitis karena obat-obatan ini dapat diperburuk oleh penurunan mobilitas.
Misalnya, orang yang terbaring di tempat tidur atau tidak cukup bergerak, mungkin lebih rentan terhadap esofagitis akibat obat.
Mengutip Mayo Clinic, obat yang paling umum menjadi penyebab aesofagitis, seperti:
Baca juga: 12 Gejala Radang Kerongkongan (Esofagitis) yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Medical News Today, esofagitis dapat juga terjadi karena adanya infeksi.
Kondisi esofagitis karena infeksi disebut juga sebagai infectious esophagitis.
Infeksi yang dapat menyebabkan esofagitis meliputi jamur seperti candida atau virus seperti herpes simpleks orcytomegalovirus.
Dengan bantuan endoskopi, dokter terlatih dapat mengidentifikasi sumber infeksi.
Mengutip Mayo Clinic, infeksi esofagitis relatif jarang dan paling sering terjadi pada orang dengan fungsi sistem kekebalan yang buruk, seperti:
Mengutip Mayo Clinic, esofagitis juga dapat terjadi karena peningkatan jumlah limfosit di lapisan esofagus.
Kondisi ini disebut lymphocytic esophagitis (LE), tetapi termasuk yang jarang terjadi.