Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2022, 20:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Ketika ada reaksi alergi atau infeksi, jumlah eosinofil di kerongkongan meningkat dan menyebabkan peradangan.

3. Obat-obatan

Mengutip Medical News Today, beberapa obat dapat menyebabkan aesofagitis.

Jika obat kontak dengan lapisan kerongkongan terlalu lama dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan. Contohnya, pil yang terlalu besar masuk ke kerongkongan.

Kondisi ini bisa saja terjadi jika obat ditelan tanpa minum air yang cukup.

Residu dari tablet, pil, atau kapsul mungkin tertinggal di kerongkongan.

Masalah aesofagitis karena obat-obatan ini dapat diperburuk oleh penurunan mobilitas.

Misalnya, orang yang terbaring di tempat tidur atau tidak cukup bergerak, mungkin lebih rentan terhadap esofagitis akibat obat.

Mengutip Mayo Clinic, obat yang paling umum menjadi penyebab aesofagitis, seperti:

  • Obat pereda nyeri, seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, lainnya) dan naproxen sodium (Aleve, lainnya)
  • Antibiotik, seperti tetrasiklin dan doksisiklin
  • Kalium klorida, yang digunakan untuk mengobati kekurangan kalium
  • Bifosfonat, termasuk alendronate (Fosamax), pengobatan untuk tulang yang lemah dan rapuh (osteoporosis)
  • Quinidine, yang digunakan untuk mengobati masalah jantung.

Baca juga: 12 Gejala Radang Kerongkongan (Esofagitis) yang Perlu Diwaspadai

4. Infeksi

Mengutip Medical News Today, esofagitis dapat juga terjadi karena adanya infeksi.

Kondisi esofagitis karena infeksi disebut juga sebagai infectious esophagitis.

Infeksi yang dapat menyebabkan esofagitis meliputi jamur seperti candida atau virus seperti herpes simpleks orcytomegalovirus.

Dengan bantuan endoskopi, dokter terlatih dapat mengidentifikasi sumber infeksi.

Mengutip Mayo Clinic, infeksi esofagitis relatif jarang dan paling sering terjadi pada orang dengan fungsi sistem kekebalan yang buruk, seperti:

  • Orang dengan HIV/AIDS
  • Penderita kanker.
  • Penggunaan obat steroid atau antibiotik.

5. Limfosit

Mengutip Mayo Clinic, esofagitis juga dapat terjadi karena peningkatan jumlah limfosit di lapisan esofagus.

Kondisi ini disebut lymphocytic esophagitis (LE), tetapi termasuk yang jarang terjadi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau